PR DEPOK - Baru-baru ini media sosial sedang diramaikan dengan hilangnya patung Ganesha yang hilang pada puncak kawah Gunung Bromo.
Patung Ganesha ini memiliki diameter 50 cm dan tinggi 50 cm yang terbuat dari bahan semen, diketahui pada patung Ganesha ini hilang pada hari Rabu, 17 Mei 2023.
Lalu seberapa pentingkah Patung Dewa Ganesha yang hilang. Berikut ulasannya.
Pentingnya Patung Ganesha di Gunung Bromo
Baca Juga: Ingin Mobil Listrik Murah? Berikut Mobil Listrik dengan Harga dari Rp85 Juta hingga Rp100 Juta
Patung Dewa Ganesha merupakan dewa yang bersosok kepala gajah dan memiliki empat tangan.
Dewa Ganesha dikenal sebagai dewa ilmu pengetahuan dan kebijaksanaan karena sering digambarkan menggenggam Modaka yaitu adalah mangkuk yang berisi cairan ilmu pengetahuan yang menjadi laksana dari Ganesha. Makna dari Modaka adalah ilmu pengetahuan yang tiada habisnya digali.
Penggambaran dewa Ganesha pada arca memegang patahan gadingnya (ekadanta), kapak perang (parasu), tasbih (aksamala), teratai merah (Padma) dan modaka.
Dewa Ganesha merupakan anak dari Dewa Siwa dan Parwati, Parwati membuat ganesha dari tanah liat dan Siwa membersihkannya.
Baca Juga: Inilah Daftar Nama Penerima PKH Juni 2023, Cek di Sini!
Ganesha memiliki kemiripan serta yang digenggam nya mirip dengan sang ayah, Maka dari itu, selain itu Ganesha memiliki.
Ganesha dewa yang sangat terkenal dalam agama Hindu. Dia dipuja pada awal yang baru, seperti perjalanan, usaha bisnis atau disaat melakukan bisnis baru. Dewa Ganesha juga disembah pada awal setiap upacara keagamaan.
Dewa Ganesha melambangkan kebijaksanaan, kemakmuran dan wal yang baik, dan juga pengingat bahwa kita harus selalu memulai dengan sikap yang positif dan jangan pernah menyerah pada mimpi kita
Gunung Bromo merupakan gunung yang masih aktif di daerah Jawa Timur yang memiliki ketinggian 2.392 meter dari atas permukaan laut.
Baca Juga: Wajib Tahu, Ini Urutan Mandi yang Benar agar Terhindar dari Jerawat Punggung
Di bawah kaki gunung bromo terdapat Pura yang bernama Pura Luhur Bromo yang menjadi tempat peribadatan bagi umat Hindu
Dilansir PikiranRakyat-Depok.com dari situs Museum Nasional, patung Dewa Ganesha dikenal sebagai dewa yang dapat menghalau rintangan, baik gangguan fisik maupun magis. Ini karena Tikus atau Musaka adalah kendaraan tunggangan atau wahana dari Ganesha.
Diharapkan Musaka yang melambangkan keangkuhan dapat dikendalikan serta lincah dalam melewati segala rintangan di lokasi manapun.
Maka dari itu ditaruhnya Patung Dewa Ganesha selalu ditempatkan di daerah yang rawan bahaya, seperti pada puncak Gunung Bromo yang merupakan gunung api yang masih aktif, bila patung itu menghilang dapat menyebabkan bahaya yang melanda kawasan sekitar Gunung Bromo.***