PR DEPOK - Setiap tahun diyakini jika Allah SWT akan menurunkan bala’ (bencana) sebanyak 320.000 kejadian, semuanya terjadi pada hari Rabu terakhir di bulan Safar.
Akan tetapi, keyakinan ini menimbulkan kontroversi di kalangan ulama. Terdapat dua kemungkinan sebab kontroversi.
Pertama, sebagian orang mungkin tidak mempercayai adanya karomah atau kejadian-kejadian gaib. Kedua, mungkin juga karena belum ditemukan dasar dalil yang kuat untuk mendukung keyakinan ini.
Ahlussunnah wal Jama’ah tidak mempertanyakan keberadaan karamah (karomah) pada hamba-hamba Allah yang terkasih (Auliya’). Prinsip ini ditegaskan dalam aqidah mereka, sejalan dengan Ibn Taimiyah yang sangat mempercayai adanya karamah.
Baca Juga: Kartu Prakerja Gelombang 61 Kapan Dibuka? Jangan Lupa Daftar dan Login di prakerja.go.id
Dukungan Hadits
Hadits yang diriwayatkan oleh Ibn Abbas Ra. menyebutkan bahwa Rabu terakhir dalam sebulan adalah hari terjadinya sial terus. Meskipun hadits ini lemah, posisinya diterima dalam bab targhib dan tarhib (anjuran dan peringatan).
Amalan Rebo Wekasan
Setiap Rabu terakhir bulan Safar, sebagian besar kaum Muslimin Nusantara melakukan shalat sunnah sebagai bentuk memohon perlindungan dari berbagai malapetaka. Namun, terdapat juga penentangan terhadap amalan ini dengan alasan bid’ah madzmumah (tercela).
Baca Juga: Ramalan Zodiak Aries, Taurus, dan Gemini Besok, 14 September 2023: Tidak Ada Gunanya Mengeluh
Tata Cara Shalat Rebo Wekasan
Ada pandangan yang menyarankan agar dalam shalat tersebut diniati sebagai shalat sunnah mutlak. Shalat mutlak adalah shalat yang tidak dibatasi oleh waktu, sebab, dan bilangan.
Dampak Positif dan Negatif
Beberapa ulama menyarankan agar menyeimbangkan pandangan terkait shalat Rebo Wekasan. Ada upaya untuk mendamaikan dua kutub yang bertentangan dalam masalah ini.
Baca Juga: Spoiler One Piece Chapter 1092: Gear 5 Luffy Bangunkan Robot Kuno di Egghead Saat Lawan Kizaru
Pendapat Syaikh Zainuddin al-Malibari
Syaikh Zainuddin al-Malibari dalam kitab Irsyad al-‘Ibad menyatakan bahwa shalat Rebo Wekasan termasuk bid’ah madzmumah (tercela). Namun, pandangan ini dapat diinterpretasikan dengan bijak.
Kontroversi terkait keyakinan tentang turunnya bala' setiap tahun menggambarkan keragaman interpretasi dan keyakinan dalam Islam.
Hal ini menunjukkan betapa pentingnya untuk mendekatkan diri kepada keyakinan dan praktek agamanya dengan penuh kehati-hatian dan rasa hormat terhadap pandangan orang lain.
Baca Juga: Rekor Baru Pecah di Shopee Live! Ruben Onsu Dapat Omzet Rp16 Miliar di Puncak Kampanye Shopee 9.9!
Dalam melakukan amalan-amalan seperti shalat Rebo Wekasan, niat tulus dan penuh keimanan sangatlah penting. Semoga artikel ini memberikan pemahaman yang lebih mendalam mengenai hal ini. ***