Contoh Khutbah Jumat Hari Ini: Komitmen untuk Membayar Hutang dalam Islam

20 Oktober 2023, 07:28 WIB
Berikut ini merupakan contoh khutbah Jumat untuk hari ini, komitmen untuk membayar hutang dalam Islam. /Pixabay/suhailsuri/

PR DEPOK - Berikut akan dibagikan contoh khutbah Jumat hari ini, 20 Oktober 2023, tentang 'Komitmen untuk Membayar Hutang dalam Islam'. Sebagai pengingat, bahwa saat berhutang maka kita wajib melunasinya.

Contoh materi khutbah Jumat kali ini, akan membahas tentang bagaimana Islam mengatur perihal hutang-piutang. Berhutang memang diperbolehkan, namun ada juga hal-hal atau etika yang harus diperhatikan saat berhutang.

Dalam contoh khutbah Jumat ini akan dijelaskan bahwa sebagai seorang muslim, ketika kita berhutang baik dalam jumlah kecil atau besar, maka wajib melunasinya, atau kita termasuk orang yang dzalim.

Contoh khutbah Jumat tentang 'Komitmen untuk Membayar Hutang dalam Islam' selengkapnya sebagai berikut, dikutip PikiranRakyat-Depok.com dari laman NU Online.

Baca Juga: Gempa Bumi Hari ini Magnitudo 5,6 di Garut Jawa Barat, Warganet: Terasa sampai Cianjur

Khutbah Jumat: Komitmen untuk Membayar Hutang dalam Islam

الْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ، وَبِهِ نَسْتَعِيْنُ عَلَى أُمُوْرِ الدُّنْيَا وَالدِّيْنِ، وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى أَشْرَفِ اْلأَنْبِيَاءِ وَالْمُرْسَلِيْنَ، نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَعَلَى اٰلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَالتَّابِعِيْنَ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلىَ يَوْمِ الدِّيْنِ، أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلٰهَ إِلَّا الله وَحْدَه لَا شَرِيْكَ لَهُ الْمَلِكُ الْحَقُّ اْلمُبِيْن. وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَـمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ صادِقُ الْوَعْدِ اْلأَمِيْن. أَمَّا بَعْدُ فَيَا أَيُّهَا الْحَاضِرُوْنَ.

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan banyak karunia dalam kehidupan kita. Shalawat serta salam senantiasa tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW, seraya berharap syafaatnya terus mengalir kepada kita di yaumil akhir.

Semoga kita termasuk golongan orang-orang yang bertakwa kepada Allah SWT, dan senantiasa diberikan jalan keluar dari berbagai permasalahan yang dihadapi dalam kehidupan di dunia.

Baca Juga: Sedap Nampol! 6 Kuliner Nasi Goreng di Pemalang yang Laris Manis, Lokasi di Sini

Jamaah sholat Jumat yang berbahagia,

Dalam menjalani kehidupan di dunia, setiap dari kita pasti pernah dan sering menghadapi berbagai macam permasalahan. Baik berupa permasalahan yang sifatnya pribadi, maupun permasalahan yang melibatkan orang lain.

Beberapa diantara permasalahan yang sering dihadapi seseorang biasanya terkait dengan pemenuhan kebutuhan hidup.

Untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari, berbagai cara dilakukan, seperti bekerja , namun, tak jarang dengan cara meminjam atau berhutang saat keadaan mendesak.

Baca Juga: Teknik Pomodoro: Tips Manajemen Waktu untuk Produktivitas dan Pengembangan Diri

Dalam Islam, berhutang memang diperbolehkan. Namun, juga ada hal-hal yang harus kita perhatikan saat berhutang kepada orang lain.

Rasulullah SAW mengingatkan, bahwasanya setiap kita yang berhutang untuk segera melunasinya. Jika tidak, maka kita termasuk dalam golongan orang-orang yang dzalim.

Dalam suatu hadits yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari menyebutkan:

مَنْ أَخَذَ أَمْوَالَ النَّاسِ يُرِيدُ أَدَاءَهَا أَدَّى اللَّهُ عَنْهُ، وَمَنْ أَخَذَ يُرِيدُ إِتْلاَفَهَا أَتْلَفَهُ اللهُ

Artinya: “Barangsiapa yang mengambil harta-harta manusia (berhutang) dengan niatan ingin melunasinya, Allah akan melunaskannya. Dan barangsiapa yang berhutang dengan niat ingin merugikannya, Allah akan membinasakannya.” (HR Bukhari: 2387).

Baca Juga: Sedap! 10 Rumah Makan di Pemalang Paling Rekomen, Lokasi di Sini

Jamaah sholat Jumat yang dirahmati Allah,

Dalam hadits lain yang diriwayatkan Imam Ahmad menyebutkan, bahwasanya Rasulullah SAW telah menjelaskan bagaimana beratnya dosa bagi orang yang sengaja melalaikan hutangnya.

Disebutkan bahwa, walaupun orang tersebut mati syahid sebanyak tiga kali, jika ia memiliki tanggungan hutang, maka tidak akan masuk surga sampai hutangnya lunas.

Rasulullah SAW selalu mengingatkan bahwa orang yang tidak melunasi hutang akan menyesal, di dalam kuburnya tangan mereka terbelenggu, dan tidak dapat dilepaskan hingga seluruh hutangnya dilunasi.

Sementara di akhirat kelak, orang yang memiliki hutang akan diambil kebaikan yang telah dilakukannya di dunia, lalu diberikan kepada orang yang memberinya hutang, jika ia belum melunasi hutangnya.

Selain itu, setelah kebaikan orang yang berhutang sudah tidak ada, maka keburukan orang yang memberi hutang akan dilimpahkan kepada orang yang masih memiliki tanggungan hutang tersebut.

Baca Juga: 5 Hotel di Guci Tegal untuk Kamu Si Paling Healing

Hal ini sesuai dengan firman Allah SWT dalam surat Az-Zalzalah ayat 7-8.

فَمَنْ يَّعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ خَيْرًا يَّرَهٗۚ وَمَنْ يَّعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ شَرًّا يَّرَهٗ ࣖ

Artinya: “Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan seberat zarah, dia akan melihat (balasan)nya. Barangsiapa yang mengerjakan kejahatan seberat zarah, dia akan melihat (balasan)-nya.” (QS. Az-Zalzalah: 7-8).

Jamaah sholat Jumat yang berbahagia,

Untuk menghindari hal tersebut,, setiap orang harus memikirkan dengan matang keputusan untuk berhutang. Kita juga harus memiliki etika dalam berhutang, harus memiliki niat untuk mengembalikan hutang dengan mengusahakan sekuat tenaga.

Dalam QS. Al-Baqarah ayat 283 juga disebutkan bahwa setiap orang hendaknya mencatat setiap hutangnya dengan benar agar tidak lupa, karena masih ada hak-hak orang lain dalam hutang yang kita pakai.

Apalagi, jika kita berhutang dalam jumlah yang besar. Setiap orang harus melakukan transaksi dengan jelas, ada saksi, dan ada bukti hitam diatas putih diantara kedua belah pihak yang terlibat hutang-piutang.

Lalu, saat sudah waktunya membayar, maka kita harus segera membayar dan melunasi hutang tersebut. Dan apabila ditagih, kita tidak boleh marah, karena itu memang kewajiban kita untuk membayar hutang kepada si pemberi hutang.

Baca Juga: Daftar 4 Bansos yang Cair Oktober 2023, Masyarakat Kategori Ini Pasti Dapat

Jamaah sholat Jumat yang dirahmati Allah,

Marilah kita semua senantiasa menyadari dan memiliki niat baik untuk segera melunasi hutang-hutang yang kita miliki. Kita harus berkomitmen untuk membayar hutang, juga berdoa kepada Allah agar diberikan jalan supaya bisa melunasi hutang.

Selain itu, kita juga harus berusaha untuk menata atau memanajemen uang kita dengan baik, harus membuat prioritas kebutuhan mana yang benar-benar diperlukan. Prioritaskan kebutuhan dibandingkan keinginan sesaat, agar kita tidak terjerat dengan banyak hutang.

Semoga Allah SWT melindungi kita dari menzalimi orang lain dengan hutang. Semoga Allah SWT senantiasa memberikan jalan keluar dari berbagai permasalahan hidup yang saat ini kita hadapi di dunia. Amin.

بَارَكَ الله لِي وَلَكُمْ فِي اْلقُرْآنِ اْلعَظِيْمِ وَنَفَعَنِي وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنْ آيَةِ وَذِكْرِ الْحَكِيْمِ. أَقُوْلُ قَوْلِي هَذَا فَأسْتَغْفِرُ اللهَ العَظِيْمَ إِنَّهُ هُوَ الغَفُوْرُ الرَّحِيْم

Demikian, contoh naskah khutbah Jumat hari ini tentang 'Komitmen untuk Membayar Hutang dalam Islam'.***

Editor: Linda Agnesia

Tags

Terkini

Terpopuler