Pria Wajib Tahu, Ini 6 Hal yang Perlu Diketahui Tentang Kanker Prostat

27 Oktober 2023, 06:56 WIB
Ini beberapa hal yang perlu diketahui tentang kanker prostat. /Freepik/freepik

PR DEPOK - Berikut ini adalah informasi mengenai enam hal yang harus diketahui oleh para pria tentang kanker prostat.

 

Prostat adalah kelenjar kecil berbentuk kenari pada pria yang menghasilkan cairan semen. Sedangkan kanker prostat adalah penyakit di mana sel-sel normal pada kelenjar prostat berubah dan tumbuh di luar kendali, kemudian membentuk tumor.

Untungnya, pada sebagian besar kasus, kanker prostat adalah tumor tingkat rendah yang tumbuh lambat.

Karena pengetahuan dan informasi yang benar tentang kanker prostat dapat menyelamatkan nyawa, berikut ini adalah enam hal yang wajib diketahui oleh para pria tentang kanker prostat, sebagaimana dikutip PikiranRakyat-Depok.com dari Hindustan Times.

Baca Juga: Wow Enak Banget! 5 Mie Ayam Paling Lezat dan Ramai di Tegal, Catat Alamatnya

1. Kanker prostat adalah kanker yang paling sering didiagnosis

Dalam sebuah wawancara, Dr. Preetham Dev, Ahli Urologi dan Ahli Uro-Onkologi di Kidwai Memorial Institute of Oncology mengatakan, secara global, kanker prostat merupakan salah satu kanker yang paling sering didiagnosis dan penyebab utama kematian akibat kanker pada pria.

Di Indonesia, Global Cancer Statistics menunjukkan bahwa kanker prostat adalah kanker kelima yang paling umum terjadi pada pria, dengan jumlah kasus baru sebanyak 13.563 pada tahun 2020 sebagaimana juga dilansir dari data International Agency for Research on Cancer dari World Health Organization (WHO).

2. Pada awalnya, seseorang mungkin tidak memiliki gejala kanker prostat

Baca Juga: Cek Penerima PKH yang Cair November 2023, Nama yang Terdaftar Dapat hingga Rp750.000

Menurut Dr. Preetham Dev, individu dengan kanker prostat stadium awal mungkin awalnya tidak memiliki gejala sama sekali, namun pada tahap selanjutnya, pria mungkin akan mengalami gejala-gejala seperti berikut ini:

• Nyeri tumpul di daerah panggul bawah;

• Sering buang air kecil;

• Kesulitan buang air kecil, nyeri, rasa terbakar, atau aliran air seni yang lemah;

Baca Juga: Kunjungi 7 Tempat Wisata Menyenangkan di Kota Pekalongan Ini, Cek Alamatnya

• Darah dalam air seni (Hematuria);

• Ejakulasi yang menyakitkan;

• Nyeri di punggung bawah, pinggul atau paha atas; dan juga

• Nyeri tulang.

Baca Juga: 5 Bakmi Rating Tinggi di Ciamis yang Maknyus, Cek Alamat di Sini

3. Faktor risiko penting untuk diidentifikasi

Dr. Preetham Dev mengatakan, ada beberapa faktor yang dapat dimodifikasi dan tidak dapat dimodifikasi yang dapat memengaruhi risiko kanker prostat.

Faktor yang dapat dimodifikasi dapat mencakup diet, obesitas, merokok, paparan bahan kimia, dan infeksi menular seksual. Merokok dalam jangka panjang juga dikaitkan dengan peningkatan risiko kanker prostat.

Faktor yang tidak dapat dimodifikasi termasuk usia, riwayat keluarga, dan lain-lain. Oleh karena itu, para pria harus menyadari faktor risiko dan segera menghubungi dokter jika ada efek samping yang terlihat.

Baca Juga: Yuk Kunjungi 5 Warung Sate Kambing di Gresik, Kudapannya Sangat Nikmat dan Maknyus!

4. Risiko kanker prostat meningkat seiring bertambahnya usia

"Risiko kanker prostat meningkat seiring bertambahnya usia, terutama setelah usia 50 tahun. Sekitar 60 persen kanker prostat didiagnosis pada orang yang berusia 65 tahun atau lebih," ungkap Dr. Preetham Dev.

5. Deteksi tahap awal membantu meningkatkan kelangsungan hidup yang lebih baik

Dr. Rajesh Taneja, Konsultan Senior, Urologi, Andrologi dan Bedah Robotik, mengatakan, mendeteksi kanker prostat pada tahap awal dapat berdampak besar pada kelangsungan hidup dan kualitas hidup pasien secara keseluruhan.

Baca Juga: 5 Tempat Makan Nasi Goreng di Kendal, Jawa Tengah Terenak dan Harga Ramah di Kantong, Ini Lokasinya

Salah satu cara terbaik untuk mendeteksi kanker prostat secara dini adalah melalui skrining dengan menguji kadar antigen spesifik prostat atau prostate-specific antigen (PSA) dalam darah. Sebagai pelengkap pengujian PSA adalah pemeriksaan colok dubur atau digital rectal examination (DRE) untuk mendeteksi kanker prostat.

6. Kemoterapi bukan satu-satunya pilihan pengobatan

Dr. Rajesh Taneja mengatakan, ketika kanker terbatas pada prostat, kanker dianggap terlokalisasi dan berpotensi dapat disembuhkan. Pada tahap ini, kanker diobati dengan pembedahan atau radioterapi.

Namun, jika penyakit ini telah menyebar ke tulang atau tempat lain di luar prostat, maka dianggap sebagai kanker stadium 4, yang diobati dengan obat pereda nyeri, pengobatan hormonal, kemoterapi, radiofarmasi, radiasi terfokus, dan terapi bertarget oral lainnya. Hasil pengobatan tergantung pada usia, masalah kesehatan yang terkait, stadium, dan luasnya kanker.

Baca Juga: 5 Mie Ayam Rating Tinggi di Cikarang, Sudah Pernah ke Sini Belum?

Ia menyimpulkan, pilihlah untuk mempertahankan gaya hidup sehat untuk mengurangi kemungkinan Anda terkena kanker. Hindari alkohol, makan makanan yang sehat, berolahraga secara teratur, lakukan pemeriksaan rutin, dan bicarakan dengan dokter tentang skrining kanker.

Selain itu, ketahui riwayat kanker dalam keluarga dan bicarakan dengan dokter tentang hal tersebut, berhenti menggunakan tembakau. Mintalah bantuan penyedia layanan kesehatan Anda untuk berhenti merokok.***

Editor: Tesya Imanisa

Sumber: Hindustan Times

Tags

Terkini

Terpopuler