Apa Puasa Nisfu Syaban 2024 Bisa Digabung Qadha Ramadhan Tahun Lalu? Ini Penjelasannya

24 Februari 2024, 20:05 WIB
Berikut ini merupakan penjelasan terkait puasa Nisfu Syaban, bisakah digabung dengan qada Ramadhan tahun lalu? /Freepik

PR DEPOK - Berikut ini terangkum informasi seputar puasa nisfu syaban 2024 apakah puasa nisfu syaban bisa digabung dengan qadha Ramadhan tahun lalu atau tidak? simak penjelasannya berikut ini.

Hitung mundur Ramadhan 2024 sudah didepan mata, hawa bulan Idul Fitri 2024 sudah mulai terasa di seluruh penjuru dunia salah satunya di Indonesia.

Hitung mundur Ramadhan 2024 terhitung kurang lebih 15 hari lagi, tentu antusias masyarakat Muslim di Indonesia tidak diragukan lagi.

Baca Juga: Dibuka! Lulusan Sarjana Bisa Daftar Kartu Prakerja? Simak Penjelasannya

Euforia masyarakat Muslim dalam menyambut Ramadhan 2024 dipenuhi dengan suka cita.

Mengingatkan, sebelum umat Muslim memasuki ibadah hari Ramadhan 2024 terdapat hari nisfu syaban, biasanya umat Muslim mulai melakukan ibadah-ibadah khusus seperti shalat malam, tadabbur Al-Quran dengan niat karena Allah ta ala.

Sebagian dari masyarakat Muslim mulai bertanya-tanya, apakah puasa nisfu syaban bisa digabung dengan puasa qada Ramadhan? berikut Pikiranrakyat-Depok.com rangkum penjelasannya untuk Anda:

Baca Juga: Arti Status 'Menunggu Gelombang Ditutup' yang Muncul di Dashboard Kartu Prakerja Gelombang 63, Apa Itu?

Penggabungan Niat Puasa Nisfu Syaban dengan Qada Ramadhan Menurut Imam Suyuthi:

Sah Keduanya: Dianggap sah baik yang fardhu atau pun yang sunnah, seperti dicontohkan oleh shalat fardhu dan shalat sunnah.

Sah Bagi Ibadah Fardhu Saja: Ibadah fardhunya saja yang dianggap sah, dicontohkan saat seseorang berniat melakukan ibadah haji wajib dan berniat haji sunnah. Maka, hanya haji wajib yang dianggap sah.

Baca Juga: Kapan Pendaftaran Mudik Gratis Lebaran 2024 Dibuka? Cek Jadwalnya di Sini

Sah Bagi Ibadah Sunnah Saja: Hanya ibadah sunnahnya yang dianggap sah. Dicontohkan saat seseorang berniat untuk memberi sedekah dengan niat zakat wajib dan juga niat bersedekah. Maka, yang dianggap sah adalah sedekahnya, bukan zakat.

Tidak Sah Keduanya: Keduanya tidak dianggap sah. Sebagai contoh, seseorang yang berniat shalat fardhu sekaligus shalat sunnah rawatib, maka keduanya tidak dianggap sah.

Sebagai tambahan informasi, adapun bulan Syaban ialah menandai karena terjepit nya bulan Rajab dan Ramadhan, maka Syaban ditandai agar tidak dilupakan.

Bulan Syaban tutur Nabi Muhammad SAW perlu diperhatikan sebab bulan-bulan ini ialah bulan dimana amalan setoran akan diserahkan pada Allah SWT.***

 

Editor: Linda Agnesia

Tags

Terkini

Terpopuler