Efek Baik Puasa Bagi Pengidap Kanker, Dokter SpPD: Melambat Proses Pembentukannya

- 24 April 2021, 13:36 WIB
Ilustrasi puasa bagi pengidap kanker bisa hasilkan efek baik.
Ilustrasi puasa bagi pengidap kanker bisa hasilkan efek baik. /Hening Prihatini/Freepik/Sewcream

PR DEPOK - Bagi pengidap kanker, berpuasa dapat menimbulkan efek baik dari segi pengobatan.

Berpuasa dapat mengurangi peradangan atau inflamasi yang ditimbulkan sel kanker dalam tubuh.

Hal tersebut membuat obat yang dikonsumsi lebih efektif bekerja di saat peradangan melambat.

Namun para pengidap kanker harus memperhatikan sejumlah hal agar berpuasa dapat memberikan efek baik.

Baca Juga: Gorengan Seolah Jadi Menu Wajib Saat Buka Puasa, dr Tirta Sebut Tak Ada Hal Baik dari Makanan Ini

“Efek dari puasa itu terhadap kanker adalah untuk meredam, jadi saat berpuasa sel kanker itu melambat proses pembentukannya sehingga proses inflamasi yang berlebihan akibat sel kanker itu bisa diredam selama berpuasa," kata dokter spesial penyakit dalam (SpPD) Hayatun Nufus yang merupakan anggota dari Ikatan Dokter Indonesia (IDI) pada Sabtu, 24 April 2021.

"Tapi puasa itu hanya disarankan bagi penderita kanker stadium awal, pengidap kanker yang sudah selesai menjalani pengobatan, hingga penyintas. Proses puasa itu balik lagi ke kondisi tubuh pengidap kanker,” tuturnya melanjutkan, seperti dikutip Pikiran Rakyat Depok dari Antara.

Hayatun mengingatkan bahwa efek baik terhadap pengidap kanker yang berpuasa ini hanya bagi tubuh pada pengidap kanker yang meiliki kondisi fisik baik, pengidap kanker stadium awal, dan penyintas.

Baca Juga: Roy Suryo Samakan KRI Nanggala-402 dengan Harun Masiku, Addie MS Berang: Ya Ampun, Tega Banget Keterlaluan

Dijelaskan pula, puasa diperbolehkan untuk para pengidap kanker yang masib menjalani pengobatan oral.

“Penyesuaian jadwal minum obat itu harus dilakukan sebelum puasa. Misalnya yang biasanya minum di siang hari, beberapa minggu sebelum puasa memajukan jam minum obatnya perlahan selama waktu itu berlangsung.," ungkapnya.

"Dari jam 12.00 WIB, jadi jam 11.00 WIB, tiga hari kemudian jadi jam 10.00 WIB, itu disesuaikan terus hingga akhirnya berhasil minum di jam tepat untuk sahur,” terang Hayatun.

Untuk dijadikan catatan, selama menjalani ibadaha puasa, para pengidap kanker harus memastikan nutrisi kebutuhan harian tercukupi dan seimbang.

Baca Juga: Prediksi Liga Spanyol: Real Madrid vs Real Betis, Los Blancos Siap Curi Puncak Klasemen dari Atletico Madrid

Untuk pengidap kanker dengan stadium lanjutan yang sel kankernya aktif, juga untuk para pengidap kanker yang tengah menjalani proses terapi seperti kemoterapi atau radioterapi pun tidak disarankan juga berpuasa.

“Penderita kanker yang menjalani pengobatan terapi yang membutuhkan siklus berkelanjutan tidak disarankan menjalani puasa karena ia tidak makan, hal itu bisa berisiko tinggi pada tubuh pasien,” pungkas Hayatun.***

Editor: Adithya Nurcahyo

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x