Ingin Ceritakan Masalah Mental ke Orang Lain? Simak Saran dan Hal-hal yang Harus Dihindari Menurut Psikolog

PR DEPOK - Gangguan kesehatan mental merupakan jenis penyakit yang mampu memengaruhi pola pikir, perilaku, bahkan fisik penderitanya.

Faktor yang bisa memicu munculnya gangguan kesehatan mental cukup beragam meski kebanyakan disebabkan oleh kejadian traumatis masa lalu yang dialami penderita.

Untuk menelusuri penyebab hingga menangani gangguan tersebut, penderita disarankan untuk berkonsultasi dengan ahli.

Namun bagaimana pandangan ahli bila penderita ingin menceritakan keluhan tersebut kepada orang terdekat?

Baca Juga: Raphael Varane Jadi Incaran Manchester United, Real Madrid Perkenalkan Pemain Baru

Psikolog klinis dewasa dari Universitas Indonesia, Mega Tala Harimukhti mengatakan langkah tersebut sah-sah saja terlebih bila dengan bercerita akan sedikit melegakan perasaan hingga membuat penderita merasa lebih nyaman.

Tala mengungkapkan, dibandingkan generasi lain, generasi Z lebih cepat bergerak mencari informasi untuk menelusuri situasi yang dialaminya melalui sumber-sumber kesehatan di media dan lebih terdorong untuk segera mengatasi permasalahan tersebut saat mulai menyadari gejalanya.

Untuk itu, ia menyarankan agar berhati-hati dalam memilih lawan bicara yang disasar untuk menjadi pendengar keluh kesahnya dan menghindari orang yang kemungkinan besar akan menyepelekan atau bahkan memicu kekambuhan penderita.

Baca Juga: Perampok Berhasil Bawa Kabur Uang Rp50 Juta dan 3 Unit Laptop dari SMK di Bogor

"Biasanya sih nggak mudah juga buat mereka mau dan bisa terbuka ya," tutur Mega dikutip Pikiranrakyat-depok.com dari Antara.

Begitu pula yang dikatakan psikolog di bidang yang sama dari Yayasan Pulih yakni Nirmala Ika.

Ia menyebut gangguan kesehatan mental bukan sesuatu yang memalukan untuk diceritakan kepada orang lain, terlebih bila keputusan tersebut bisa membantu orang terdekat memahami kondisi penderita.

Baca Juga: Kunjungan ke Luar Kota Kerap Dikaitkan dengan Pilpres, Ridwan Kamil: Ada Agenda Produktif yang Disinkronkan

"Banyak klien-klien saya akhirnya bisa membantu teman-temannya untuk menyadari mereka memiliki masalah emosional dan mulai mencari bantuan sehingga mereka dapat menjalani kehidupan dengan lebih baik"

"Alasan lainnya dia mau menunjukkan bahwa struggle is real jadi walaupun pernah depresi, mereka bisa kembali punya kehidupan normal. Apalagi kalau masa-masa gelapnya sudah lewat," tuturnya.***