Tak Cuma Bahayakan Pendengaran, Penggunaan Earphone Terlalu Lama Juga Sebabkan Demensia

- 3 Juli 2021, 15:10 WIB
Ilustrasi - Ilmuwan ungkapkan penggunaan earphone terlalu lama juga bisa sebabkan demensia bukan hanya bahayakan pendengaran.
Ilustrasi - Ilmuwan ungkapkan penggunaan earphone terlalu lama juga bisa sebabkan demensia bukan hanya bahayakan pendengaran. /Pixabay/3433763.

PR DEPOK - Menggunakan earphone saat mendengarkan musik atau podcast merupakan kegiatan favorit bagi beberapa orang.

Mendengarkan musik menggunakan earphone memang bisa membuat hati senang, namun hal itu bukanlah sesuatu yang baik untuk pendengaran.

Penggunaan earphone yang terlalu lama juga dengan volume yang keras dapat mempengaruhi pendengaran.

Baca Juga: Tegas Menolak Masjid Ditutup Selama PPKM Darurat, Refrizal: Apa Tidak Takut Allah SWT Murka?

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperkirakan sekitar 50 persen orang berusia dua belas hingga 35 tahun berisiko alami gangguan pendengaran.

Pasalnya, terlalu lama dan berlebihan terpapar suara keras seperti musik yang didengar melalui perangkat audio.

"Saya pikir pada tingkat yang lebih luas, komunitas medis dan audiologi, serta masyarakat umum, tidak mengerti bahwa gangguan pendengaran yang signifikan bukanlah bagian dari penuaan normal, tetapi sebagian besar merupakan gangguan pendengaran yang disebabkan oleh kebisingan," ucap Dr. Daniel Fink.

Baca Juga: Mengaku Tak Cemburu Jika Arya Saloka Lakukan Adegan Mesra, Putri Anne: Kalau Kurang, Aku Suruh Lebih

"Demikian pula, tanpa paparan suara keras, kita harus dapat mendengar dengan baik sampai usia tua," ucapnya lagi seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Healthline pada Sabtu, 3 Juli 2021.

Berdasarkan kesimpulan dari penelitian yang dilakukan Dr. Daniel Fink dan seorang audiolog bernama Jan Mayes, penggunaan perangkat pendengar (earphone, headphone) dapat merusak pendengaran.

Dr. Daniel Fink mengungkapkan juga bahwa para kaum muda yang menggunakan earphone akan lebih cepat mengalami kesulitan pendengaran.

Baca Juga: Luhut Ancam Eksekusi yang Langgar PPKM Darurat, Iwan Sumule: Rasa-rasanya Ingin Kutumbuk Mulutnya Itu

"Ketika mereka mencapai usia paruh baya, mungkin di awal hingga pertengahan 40-an, pendengaran mereka akan sama sulitnya dengan kakek-nenek mereka yang sekarang berusia 70-an dan 80-an," ucapnya.

Selain kehilangan beberapa kemampuan untuk berkomunikasi, gangguan pendengaran juga telah dikaitkan dengan penurunan kognitif.

Menurut penelitian pada tahun 2011, dibandingkan dengan orang tanpa gangguan pendengaran, mereka yang memiliki gangguan pendengaran berisiko terkena demensia, yaitu penyakit yang mengakibatkan penurunan daya ingat dan cara berpikir.

Baca Juga: Sunan Kalijaga Menangis Tersedu Kehilangan Rachmawati Soekarnoputri: Serasa Mimpi, Kami Akan Merindukanmu Mbuk

Mary L. Carson, Au.D, seorang audiolog klinis mengatakan bahwa individu dengan gangguan pendengaran yang tidak diobati, dari waktu ke waktu, memiliki risiko lebih tinggi untuk demensia.

Ia juga mengatakan bahwa gangguan pendengaran dapat terjadi perlahan seiring dengan kebiasaan yang buruk (mendengarkan musik dengan suara yang keras).

Dalam praktiknya, ia ungkap pernah melihat seorang pemuda yang gendang telinganya berlubang akibat mendengarkan musik dengan earphone terlalu keras.

Baca Juga: Obat Jane Shalimar Sangat Mahal, Sahabat Beberkan Harganya serta Perjuangan yang Dilalui agar Bisa Sembuh

Menurutnya,memulai kebiasaan baik untuk kesehatan pendengaran merupakan sebuah investasi jangka panjang.***

Editor: Ramadhan Dwi Waluya

Sumber: Healtline


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah