Network
PR DEPOK – Tidak dapat dipungkiri bahwa ibu menyusui dan bayi menjadi salah satu kelompok yang rentan terpapar Covid-19.
Dalam sejumlah kasus ditemukan hanya ibu yang terkonfirmasi positif Covid-19 meski bayinya dinyatakan negatif. Sebaliknya, ada kasus bayi saja yang positif Covid-19 dan ibu menyusui negatif.
Menanggapi temuan tersebut, Dr dr Ray Wagiu Basrowi MKK membagikan sejumlah tips menyusui yang benar jika salah satu antara ibu dan bayi terpapar Covid-19 yang intinya ASI harus diberikan secara langsung.
Baca Juga: Nilai Pemulihan Ekonomi RI Lambat, Faisal Basri: Indonesia Tergolong Terburuk
Dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Antara, Ray Wagiu Basrowi memberikan tips 2 arah berikut.
Saat ibu menyusui terpapar Covid-19
1) Ibu menyusui tergolong pasien tanpa gejala
- Ibu menyusui harus memberikan ASI ke bayi secara langsung, dengan catatan perawatan harus terpisah.
- Ibu menyusui hanya boleh bersentuhan badan ketika memberikan ASI.
Baca Juga: Gugat Puan Maharani ke PTUN Jakarta Terkait Perkara BPK, MAKI Beberkan Fakta Berikut
- Saat memberikan ASI ke bayi, ibu menyusui harus dilengkapi dengan Alat Pelindung Diri (APD) seperti masker,baju panjang agar meminimalkan penularan virus dari cairan atau pun sirkulasi udara.
- Ibu menyusui dilarang mencium atau mengajak ngobrol bayi pada saat proses pemberian ASI berlangsung.
2) Ibu menyusui tergolong pasien bergejala ringan
- Pemberian AIS bisa dilakukan secara tidak langsung
Baca Juga: Kejaksaan Agung Resmi Berhentikan Pinangki secara Tidak Hormat dari PNS
- ASI diberikan ibu menyusui melalui botol ASI oleh keluarga yang tidak terpapar Covid-19.
- Selama 10 hari masa isolasi, ASI disterilkan sebelum mau diberi kepada bayi di air panas dengan suhu 60-70 derajat celcius dengan cara dicelupkan botol yang berisi ASI sebelum diberikan kepada anak.
Saat bayi terpapar Covid-19
- Ibu menyusui harus memberikan ASI ke bayi yang terpapar Covid-19 secara langsung
- Saat memberi ASI ke bayi, ibu menyusui dilengkapi APD berupa masker dan baju lengan panjang.
- Ibu menyusui dan bayi dirawat secara terpisah
- Jika bayi mendapatkan perawatan di rumah sakit akibat Covid-19, maka sebisa mungkin titipkan ASI yang sudah dipompa agar tenaga kesehatan yang merawat bayi bisa memberikannya.
Pendiri Health Collaborative Center (HCC) itu menyebutkan bahwa pemberian ASI ke bayi harus tetap dilakukan guna meningkatkan kekebalan tubuh bayi.
“Saat sedang positif, intinya pemberian ASI tetap harus tetap dilakukan karena seperti yang banyak penelitian paparkan pemberian ASI kepada bayi justru memberikan antibodi spesifik agar anaknya memiliki kekebalan tubuh dari Covid-19,” ujarnya.***
