Terlambat Deteksi dan Tangani Gejala Covid-19 Bisa Tingkatkan Risiko Long Covid, Simak Penjelasannya

- 30 September 2021, 09:35 WIB
Ilustrasi pasien Covid-19.
Ilustrasi pasien Covid-19. /Pixabay/Önder Örtel

PR DEPOK - Sejumlah penelitian menyebut kelompok yang terlambat menangani gejala Covid-19 sejak pertama kali terpapar berisiko mengalani long Covid-19.

Kondisi tersebut membuat penyintasnya masih merasakan beberapa gejala hingga 4 pekan usai terpapar Covid-19.

Dokter spesialis penyakit dalam dr. Wirawan Hambali, Sp.PD dari Universitas Indonesia menyebut sangat penting bagi seseorang mendeteksi gejala Covid-19 demi mencegah risiko long Covid-19 di kemudian hari.

Baca Juga: Gol Kemenangan Cristiano Ronaldo Angkat Asa Manchester United di Liga Champions

"Kalau sejak awal takut diperiksa bisa bahaya karena bisa jadi pengobatan Covid-19 terlambat dan berdampak pada seberapa peradangan terjadi," tutur dr. Wirawan dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Antara.

Tak hanya paru-paru, beberapa organ juga akan terkena dampak saat virus corona masuk ke dalam tubuh.

Organ tersebut antara lain hati, ginjal, otak, usus, hingga pembuluh darah.

Jika terlambat melakukan penanganan, maka risiko terjadinya peradangan terjadi di banyak tempat akan semakin tinggi.

Baca Juga: Bantah Isu KPK Tebang Pilih Tangani Korupsi, Pengamat: Tak Benar, Menteri 2, Wakil Ketua DPR Sudah

dr. Wirawan menganalogikan kondisi peradangan dalam tubuh seperti kebakaran di hutan.

Api yang sudah menyebar luas dan membakar seluruh hutan lebih sulit dipadamkan dibandingkan api yang membakar beberapa area.

"Semakin tinggi peradangan, dampak long Covid-19 lebih banyak," ujarnya.

Angka prevalensi gejala usai terpapar Covid-19 cukup besar yakni 63,5 persen dari total penyintas, sedangkan sisanya tidak merasakan gejala usai dinyatakan pulih.

Baca Juga: Tes Kepribadian: Pilih Warna dan Lihat yang Diungkapkan tentang Sifat Anda

Gejala klinis long Covid-19 yang sering muncul antara lain kelelahan, sakit kepala, gangguan atensi, rambut rontok, sesak napas dan batuk, nyeri otot dan sendi serta tulang, gangguan pencernaan, belum kembalinya indra penciuman dan indra perasa hingga gatal, serta ruam pada kulit.

Saat dicek di laboratorium, hasil x-ray akan menunjukkan kondisi paru-paru yang belum normal seperti sebelum terinfeksi Covid-19.

Ada pula gejala psikis yang terjadi pada pasien usai terpapar Covid-19 seperti demensia, depresi, kecemasan, gangguan atensi, dan obsesif kompulsif.

Baca Juga: Seorang Mahasiswa Ngaku Ditampar Polisi saat Hendak Kritik Jokowi: Dia Bilang 'kok Kamu Sok-sokan sih'

Suasana hati yang berubah-ubah juga dilaporkan terjadi pada sejumlah kasus yang membuat kehidupan sosial juga ikut terkena dampaknya meski sudah dinyatakan sembuh.

Seseorang bisa disebut mengalami gejala long Covid-19 akut bila gejalanya menetap selama 4 hingga 12.

Namun bila gejala masih bertahan selama 12 pekan atau lebih maka penyintas bisa disebut mengalami gejala kronik long Covid-19.

Gejala tersebut berisiko bagi beberapa kelompok yang terbagi menjadi jenis kelamin, usia, kondisi saat infeksi akut, etnis, komorbid, dan Indeks Massa Tubuh (IMB).

Editor: Ahlaqul Karima Yawan

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah