Jenuh dengan Rutinitas dan Ingin Berlibur tapi Khawatir Risiko Covid-19? Begini Saran Pakar

- 28 September 2021, 18:45 WIB
Ilustrasi liburan.
Ilustrasi liburan. /Pixabay

PR DEPOK - Tren penurunan kasus Covid-19 di Indonesia tak lantas membebaskan masyarakat bepergian ke berbagai tempat karena berbagai risiko masih bisa terjadi di manapun.

Namun saat rutinitas memicu stres dan muncul keinginan untuk rehat dengan pergi berlibur, ada kekhawatiran muncul soal risiko terpapar Covid-19 di perjalanan maupun lokasi wisata.

Lalu bagaimana pendapat para pakar kesehatan mengenai masalah ini?

Baca Juga: Sedang di Puncak Karier, Arya Saloka Malah Ingin Jualan Sapi dan Domba: Sudah Tanya-tanya ke Teman

Pakar bioetika dari Rogue Bioethics, Kelly Hills menilai, berlibur di kala pandemi etis saja bila calon pelaku perjalanan berasal dari kawasan dan tujuan liburan dengan 80 persen populasi yang sudah tervaksin.

Lokasi tersebut juga harus dipastikan memiliki kasus Covid-19 yang rendah dan tidak longgar terhadap protokol kesehatan.

Jika memutuskan bepergian, maka calon pelaku perjalanan harus bertanggung jawab atas semua tindakan untuk meminimalisir penyebaran penyakit.

Sementara menurut peneliti kebijakan kesehatan di Brigham and Women's hospital and Harvard TC Chan School of Public Health, Dr. Thomas Chin-Chia Tsai, pelaku perjalanan juga harus mempertimbangkan risiko terburuk bagi orang lain terutama keluarga yang tinggal bersama.

Baca Juga: Tanggapan Dhena Devanka Usai Benny Simanjuntak Unggah Bukti CCTV: Didiemin Kok Malah Begini Ya

Halaman:

Editor: Ahlaqul Karima Yawan

Sumber: The Guardian


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x