Benarkah Kelainan Kulit Vitiligo Muncul karena Faktor Keturunan? Cek Mitos dan Fakta Berikut

- 1 November 2021, 18:15 WIB
Ilustrasi kelainan kulit vitiligo.
Ilustrasi kelainan kulit vitiligo. /nastya_gepp /Pixabay

PR DEPOK – Berbagai macam kelainan atau penyakit kulit kerap menimbulkan mitos-mitos yang tak jarang meresahkan masyarakat, termasuk kelainan kulit vitiligo.

Vitiligo merupakan kelainan kulit yang menyebabkan seseorang memiliki bercak putih pucat pada kulit.

Tidak dapat dipungkiri, kondisi kelainan kulit vitiligo menyebabkan perasaan malu dan banyaknya stigma negatif yang diberikan masyarakat.

Baca Juga: Mengenal Sejarah 10 November yang Diperingati sebagai Hari Pahlawan, Begini Penjelasan Singkatnya

Bahkan, ada beberapa mitos yang terkait dengan vitiligo yang semakin memicu stigma ini.

Terkait dengan kondisi tersebut, Dermatologis Dr Madhuri Agarwal baru-baru ini membeberkan sejumlah hal.

Madhuri Agarwal menyangkal sejumlah mitos tentang kelainan kulit vitiligo yang selama ini beredar luas.

Baca Juga: Indonesia Menjadi Presidensi G20, Erick Thohir: Pertama Kalinya Dipegang

“Vitiligo adalah kelainan kulit yang menyebabkan depigmentasi (kehilangan warna kulit) dalam pola tambal sulam yang tidak teratur. Gangguan itu sendiri jarang terjadi, hanya mempengaruhi sekitar 0,5 persen hingga 1 persen dari populasi dunia,” kata dokter kulit itu seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Indian Express.

Ia kemudian menjelaskan fakta dan mitos terkait kelainan kulit vitiligo, antara lain:

1. Vitiligo diperparah dengan makan kombinasi makanan tertentu seperti susu dan krim

Baca Juga: Tes Kepribadian: Pilih Salah Satu Pintu dan Cari Tahu yang Diungkapkan Pikiran Bawah Sadar Anda

Menurutnya, vitiligo sama sekali tidak berhubungan dengan atau disebabkan oleh pilihan makanan.

2. Keturunan dengan bercak putih di kulit disebabkan karena orang tua berasal dari ras campuran penderita vitiligo

Ia menjelaskan bahwa pemahaman ini adalah mitos, karena faktanya vitiligo tidak terkait dengan etnis orang tua dan kebanyakan orang dengan bercak putih mungkin memiliki warna kulit normal saat lahir.

Baca Juga: Di Sela-sela KTT G20, Menlu AS dan China Saling Lempar Ketegangan Permasalahan Taiwan

"Ini adalah kondisi medis progresif yang umumnya muncul sebagai bercak putih yang berubah warna pada seseorang sebelum usia 20 tahun, meskipun dapat terjadi pada usia yang lebih tua juga," ujarnya.

3. Jika Anda melihat seseorang dengan vitiligo, Anda harus berpaling karena itu menular

Kabar bahwa vitiligo menular adalah mitos, karena sama sekali tidak menular.

Baca Juga: Usia Berapakah Kepribadian Sejati Anak akan Muncul? Berikut Penjelasannya

Jadi, tidak ada alasan untuk menghindari orang yang mungkin memiliki tanda-tanda gangguan yang terlihat.

4. Kelainan vitiligo dapat disembuhkan

Ia menjelaskan bahwa isu untuk mengembalikan warna menjadi bercak putih dengan mengoleskan berbagai minyak ke kulit atau mengonsumsi suplemen tertentu adalah mitos.

Baca Juga: Meski Diusulkan Nama Mustafa Kemal Ataturk, Pemprov DKI Akui Masih Buka Ruang Diskusi untuk Penamaan Jalan

Faktanya, saat ini tidak ada obat untuk vitiligo, namun ada sejumlah terapi yang dapat dicoba oleh penderita vitiligo termasuk terapi sinar UV, bedah cangkok kulit dan melanosit, tato, dan obat-obatan.

Meski demikian, Dr Agarwal menyarankan untuk mengkonsultasikan terlebih dahulu ke dokter kulit guna mempelajari tentang semua pilihan yang tersedia untuk mengatasi vitiligo.***

Editor: Ahlaqul Karima Yawan

Sumber: Indian Express


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah