Penjelasan Prof Zubairi Soal Klavus atau Mata Ikan dan Cara Mengatasinya

- 3 November 2021, 15:35 WIB
Profesor Zubairi Djoerban.
Profesor Zubairi Djoerban. /Instagram @profesorzubairi/

Munculnya klavus kadang-kadang berhubungan dengan penyakit lain. Dia dapat menjadi tanda adanya gangguan saraf tepi akibat kencing manis atau pada penyandang artritis reumatoid (salah satu jenis rematik),” ujarnya.

Bagi orang yang mengalami penyakit diabetes dan terdapat gangguan saraf tepi kaki, klavus umumnya tidak akan terasa nyeri.

Baca Juga: Lima Besar Klasemen BRI Liga 1 Indonesia 2021, Persib Bandung Ada di Posisi Ini

Namun hal ini disebut Prof Zubairi berbahaya sebab kejadian ini akan membuat luput penderita dari adanya luka atau borok yang bisa berakibat serius.

Pada orang diabetes yang alami gangguan saraf tepi kaki, biasanya klavus tidak terasa nyeri. Tapi hal ini justru berbahaya, karena dapat meluputkan perhatian akan adanya luka atau borok yang dapat berakibat serius,” ujarnya.

Salah satu cara yang disarankan oleh Prof Zubairi adalah dengan melakukan operasi kecil dengan mengangkat clavus demi menghilangkan nyeri.

Pengangkatan klavus dengan operasi kecil merupakan cara cepat untuk menghilangkan nyeri,” ucapnya.

Baca Juga: Facebook Akan Matikan Sistem Pengenalan Wajah, Berikut Alasannya

Akan tetapi jika tidak ingin menjalani operasi, Prof Zubairi menyarankan untuk memberikan obat oles dengan tujuan menipiskan lapisan kulit yang menebal.

Tapi jika ingin coba cara tanpa operasi, mungkin Anda dapat memberikan obat-obat oles yang dapat menipiskan lapisan kulit yang menebal itu. Obat oles yang bisa diberikan adalah obat yang mengandung urea, asam glikolat/malat/salisilat. Untuk mengurangi nyeri, dapat juga ditempelkan plester tebal pada klavus. Namun, kalau sudah pincang dan amat nyeri, ada baiknya konsultasi langsung dengan dokter bedah,” katanya.

Halaman:

Editor: Ahlaqul Karima Yawan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah