Risiko yang Bisa Ditimbulkan Penderita Obesitas, dari Mendengkur hingga Gagal Jantung

- 19 November 2021, 15:44 WIB
 Ilustrasi obesitas - Berikut risiko yang bisa ditimbulkan penderita obesitas.
Ilustrasi obesitas - Berikut risiko yang bisa ditimbulkan penderita obesitas. /Pixabay/taniadimas/Pixabay/taniadimas.

PR DEPOK - Penyakit obesitas saat ini semakin meningkat di seluruh dunia, tak terkecuali di Indonesia.

Penyakit obesitas dapat dipicu oleh berbagai hal, terutama akibat perubahan gaya hidup yang buruk.

Obesitas disebabkan karena adanya penumpukan lemak yang tinggi di dalam tubuh. Apabila dibiarkan, akan menimbulkan dampak yang luar biasa, bahkan bisa sebabkan kematian.

Baca Juga: Kalahkan 2 Wakil Indonesia di Indonesia Masters 2021, Kunlavut Vitidsarn Bersyukur Potong Rambut

Selain itu, para penderita obesitas dipercaya memiliki risiko penyakit seperti kebiasaan mendengkur bahkan gagal jantung.

Salah seorang dokter spesialis telinga, hidung, dan tenggorokan (THT) yang berasal dari Universitas Indonesia, dr. Niken Ageng Rizki, Sp. THT-KL, mengatakan kebiasaan mendengkur bisa terjadi karena adanya lingkar leher yang mempengaruhi jalannya pernafasan.

"Obesitas yang berpengaruh pada lingkar leher dari diameter jalan napas," katanya dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Antara.

Baca Juga: Kabar Baik! Sirkuit Mandalika Lulus dari Homologasi FIM, Siap Gelar Ajang Balapan WSBK

Selain itu, mendengkur termasuk gangguan saat tidur atau Obstructive Sleep Apnea (OSA) yang berpotensi dialami di usia tua. Penderitanya bisa laki-laki dan perempuan.

Mendengkur kerap tak disadari oleh penderitanya. Tak hanya itu, para penderita gangguan mendengkur bisa mengalami tersedak, batuk, tidur yang tidak nyenyak, sering buang air kecil, hingga sakit kepala dan pusing karena kualitas tidur yang buruk.

Penderita obesitas disarankan untuk menerapkan diet sehat disertai rutin berolahraga, guna menurunkan berat badan yang dapat membantu mengurangi bahkan menghilangkan kebiasaan mendengkur.

Baca Juga: Vladimir Putin Tuduh Eropa dan Negara Barat Manfaatkan Krisis Migran untuk Menekan Belarusia

Selain mendengkur, para penderita obesitas juga berpotensi terkena risiko gagal jantung, sebagaimana pernyataan dari dokter spesialis jantung & pembuluh darah dari Universitas Hasanuddin, DR. dr. Antonia Anna Lukito, Sp.JP(K).

Ia mengatakan bahwa belasan persen penyandang obesitas di Indonesia, sekitar lima dari satu ada hubungannya dengan penyakit gagal jantung.

Antonia juga menjelaskan bahwa penyakit obesitas itu sangat berpengaruh bagi kesehatan dan dapat memunculkan risiko penyakit berbahaya lainnya, seperti gangguan metabolisme gula, kolesterol, hipertensi, serta gangguan pada ginjal.

Baca Juga: Vladimir Putin Tuduh Eropa dan Negara Barat Manfaatkan Krisis Migran untuk Menekan Belarusia

Obesitas memungkinkan memberi gangguan pada fungsi otot jantung yang mengakibatkan sesak nafas dan bengkak di perut.

Sebagai pencegahan, disarankan untuk melakukan USG jantung untuk mendeteksi kerusakan pada otot jantung dan lemah jantung, sehingga mendapatkan diagnosis yang lebih akurat dan membantu terapi jika memang para penderita obesitas terdiagnosis gagal jantung.***

Editor: Yunita Amelia Rahma

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah