Studi: Covid-19 Omicron Lebih Menginfeksi Tenggorokan daripada Paru-paru, Benarkah Lebih Menular?

- 4 Januari 2022, 11:56 WIB
Ilustrasi. Sebuah penelitian menyebutkan bahwa Covid-19 varian Omicron lebih menginfeksi tenggorokan dibanding paru-paru.
Ilustrasi. Sebuah penelitian menyebutkan bahwa Covid-19 varian Omicron lebih menginfeksi tenggorokan dibanding paru-paru. /Foto : Pixabay / Alexandra_Koch.

PR DEPOK - Berbagai penelitian terus dilakukan untuk mengetahui tentang varian baru Covid-19, Omicron, secara lebih mendalam.

Baru-baru ini, sebuah studi mengungkapkan bahwa varian Omicron cenderung tidak merusak paru-paru dibandingkan varian Covid-19 lainnya.

Namun, Covid-19 varian Omicron ini justru disebut lebih menginfeksi tenggorokan.

Baca Juga: Anji Akan Rilis Single Terbaru pada Pertengahan Januari: Judulnya Disiksa Rindu

Seorang profesor virologi di University College London, Deenan Pillay, mengatakan bahwa Covid-19 varian Omicron berbeda dari varian sebelum-sebelumnya.

"Hasil dari semua mutasi yang membuat Omicron berbeda dari varian sebelumnya adalah bahwa Omicron mungkin telah mengubah kemampuannya untuk menginfeksi berbagai jenis sel," ujarnya, sebagaimana dilansir Pikiranrakyat-Depok.com dari laman Guardian, 4 Januari 2022.

Secara lebih lanjut, sang profesor menjelaskan bahwa Covid-19 varian Omicron lebih menginfeksi saluran pernapasan bagian atas, serta sel-sel di tenggorokan.

Baca Juga: Tinggalkan Youtube, Jovial dan Andovi Da Lopez Gabung ke Narasi TV, Najwa Shihab: Kebayang Gak sih?

Hal ini berarti, varian Omicron lebih mudah berkembang biak di area saluran pernapasan bagian atas atau tenggorokan, dibandingkan dengan di dalam paru-paru.

"Ini benar-benar awal tetapi studi menunjukkan arah yang sama," sambungnya.

Apabila virus Omicron lebih mudah berkembang di tenggorokan, hal ini memungkinkan risiko penularan semakin meningkat.

Baca Juga: Debut Bersama Persib Bandung, Bruno Cantanhede Tak Sabar Jebol Gawang Persita di Liga 1

Ini sebaliknya dengan virus yang menginfeksi jaringan paru-paru, dimana berpotensi lebih berbahaya, namun kurang menular.

Di sisi lain, beberapa penelitian telah melakukan uji coba pada hewan, dimana salah satu peneliti, Prof James Stewart, mengatakan bahwa Covid-19 varian Omicron menyebabkan penyakit yang kondisinya tidak terlalu parah pada tikus.

Selain itu, ditemukan bahwa tikus yang terinfeksi Covid-19 varian Omicron akan kehilangan berat badan lebih sedikit, memiliki viral load (pengukuran jumlah virus) yang lebih rendah, serta mengalami pneumonia yang tidak terlalu parah.

Baca Juga: Pemerintah Resmi Memperpanjang PPKM Level 1 di 29 Wilayah Jawa-Bali, Berikut Rinciannya

 

Indikasi awal dari temuan ini tentu merupakan kabar baik, namun ini bukanlah sinyal untuk menjadi lengah.

 

Protokol kesehatan yang ketat tetap perlu diterapkan agar virus Covid-19, khususnya varian Omicron, tidak menyebar semakin luas.***

Editor: Gracia Tanu Wijaya

Sumber: Guardian


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah