"Senjata kita sekarang untuk menghindari infeksi Omicron ialah vaksinasi, tidak berkerumun, pakai masker," ujar Yunis.
Selanjutnya Yunis menilai bahwa, masyarakat kian longgar menerapkan prokes.
Padahal, Omicron siap menyerang dan merajalela di tengah-tengah publik.
Walaupun Omicron tidak memberikan gejala klinis yang terlalu berat, namun mampu memperbanyak infeksi dengan cepat.
Dikhawatirkan serangan gelombang ketiga Covid-19 terjadi di Indonesia.
Yunis berkaca dari Amerika Serikat,dan Inggris, dua negara besar yang mengalami kenaikan angka kasus secara signifikan.
Meskipun, Inggris nyaris 80 persen vaksinasi, tapi kasus tetap tinggi karena Omicron.
Senada yang disampaikan Prof. Wiku Adi Sasmito Jubir Nasional Satgas Covid-19, ia tetap menyarankan penerapan prokes ketat, walaupun 86,6 persen masyarakat Indonesia memiliki antibodi kuat terhadap Covid-19.