Tak hanya itu, hal itu juga terjadi pada titer antibodi berdasarkan kelompok usia, meski pada populasi usia lansia atau lebih dari 60 tahun hasilnya rata-rata lebih rendah dibandingkan kelompok usia lain.
"Beberapa bulan setelah vaksin kedua mereka masih memiliki antibodi terhadap SARS-CoV-2. Interval dosis kedua dan ketiga berkisar antar 1,5-9,5 bulan. Median antibodi sebelum booster sekitar 400," tutur Ririn dalam sebuah webinar yang membahas seputar penanganan Covid-19, sebagaimana dikutip PikiranRakyat-Depok.com dari Antara.
Sementara itu, Ririn mengatakan tak efek yang merugikan dari sisi reaksi usai penyuntikan.
Sama seperti pada umumnya, mereka hanya merasakan rasa nyeri di daerah bekas vaksinasi.
Sementara itu, terkait interval pemberian dosis ketiga sejak dosis kedua diberikan, peneliti dari Eijkman-Oxford Clinical Research Unit (EOCRU) Raph Hamers menuturkan, ada perbedaan antara respon imun antara interval yang lebih lama dan lebih cepat.
Baca Juga: Imbas Letusan Gunung Api Tonga, Jepang Keluarkan Peringatan Tsunami
Hal ini berdasarkan hasil uji coba booster fase kedua yang dilakukan pihak Sinovac di Tiongkok yang membandingkan peningkatan pada 2 atau 8 bulan setelah dosis kedua.
Hasil uji memperlihatkan, interval 8 bulan memberikan respon imun yang lebih kuat ketimbang interval 2 bulan.
Jadi, secara umum booster diyakini paling efektif dengan interval yang lebih lama.***