Kemudian, orang-orang memasang lentera merah dan gulungan merah di jendela dan pintu mereka untuk mencegah Nian masuk.
Selain itu, orang akan meretakkan bambu (kemudian diganti dengan petasan) sehingga monster Nian takut dan tidak pernah muncul lagi.
Tahun Baru Imlek diketahui berasal dari Dinasti Shang (1600–1046 SM).
Tahun Baru Imlek telah ada ketika orang mengadakan upacara pengorbanan untuk menghormati dewa dan leluhur pada awal atau akhir setiap tahun.
Sudah menjadi sebuah kebiasaan untuk menyembah kepala alam, demi memberkati panen setiap pergantian tahun.
Kegiatan perayaan Tahun Baru Imlek terus berkembang menjadi populer saat ini, seperti membakar bambu untuk membuat suara retak yang keras.
Selain itu, adanya tarian naga dan singa selama Pameran Kuil, pertunjukan lampion hingga menyalakan petasan, hingga menikmati berbagai makanan pembawa keberuntungan bersama kerabat dan keluarga.
Tahun Baru Imlek ditentukan oleh Kalender Lunar (Cina), yang didasarkan pada siklus bulan dan matahari, dan umumnya 20 hingga 50 hari lebih awal dari kalender Gregorian (digunakan secara internasional).