Network
PIKIRAN RAKYAT - Kabar baik datang dari hasil uji coba para ilmuwan di University of Chicago, Amerika Serikat.
Mereka melakukan uji coba penggunaan obat remdesivir pada pasien virus corona atau COVID-19, hasilnya menunjukkan bahwa kondisi pasien ternyata membaik.
Remdesivir adalah obat yang dikembangkan untuk melawan Ebola. Sebelumnya, remdesivir juga ampuh menyembuhkan pasien SARS dan MERS.
Dilansir dari Time sebagaimana dilaporkan Antara, temuan ini diungkapkan oleh para peneliti melalui diskusi video internal tentang uji coba University of Chicago yang diperoleh STAT.
Baca Juga: 100.000 Jemaah Lebih di Bangladesh Abaikan Lockdown untuk Hadiri Upacara Keagamaan
Penelitian mereka melibatkan 125 orang pasien COVID-19 yang diobati menggunakan remdesivir. Saat ini, Amerika Serikat sendiri belum menyetujui penggunaan remdesivir untuk mengobati penyakit apapun
113 orang dari total 125 pasien berada dalam kondisi mengidap penyakit yang parah, mereka memiliki masalah pernapasan yang serius, namun, Kathleen Mullane seorang profesor kedokteran, mengatakan bahwa kondisi mereka membaik setelah diberi remdesivir.
Para pasien bahkan telah ada dalam kondisi bisa pulang dari rumah sakit. Akan tetapi, kabar buruknya, dua orang di antara mereka meninggal dunia setelah mengonsumsi obat itu.
Pada 10 April 2020 lalu, Peneliti dari University of Chicago dalam New England Journal of Medicine juga melakukan uji coba remdesivir dengan melibatkan 53 di Amerika Serikat, Eropa, Kanada, dan Jepang.
