Waspadai Bahaya Smartphone Pinky dan Osteoartritis pada Jari Akibat Terlalu Lama Chatting

- 20 April 2020, 10:30 WIB
ILUSTRASI smartphone
ILUSTRASI smartphone /PIXABAY/

PIKIRAN RAKYAT - Masa pandemi virus corona belumlah berakhir. Pemerintah dan berbagai organisasi kesehatan di dunia mengimbau masyarakat agar berkegiatan di rumah.

Pemerintah Indonesia pun telah menetapkan kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang meminta masyarakat untuk bekerja, belajar, dan beribadah di rumah.

Berkegiatan di rumah membuat sebagian orang merasa bosan. Tidak jarang, smartphone menjadi pilihan untuk menghabiskan waktu sepanjang hari.

Bermain instagram, chatting, hingga menghabiskan series di Youtube atau Netflix hanya dari gadget yang dipakai.

Baca Juga: Karut-Marut Bansos PSBB, Wali Kota Depok Sebut Ada Warga di Komplek Elite Masuk Pendataan 

Namun Anda perlu mewaspadai bahaya yang mungkin terjadi ketika penggunaan ponsel pintar berlebih.
Hal ini dapat menyebabkan kelainan pada jari, khususnya kelingking yang dikenal dengan istilah 'smartphone pinky'.

Dalam masa karantina, penggunaan ponsel pintar menjadi lebih meningkat. Rata-rata setiap orang yang awalnya menghabiskan lebih dari lima jam sehari dengan ponsel pintar.

Jari kelingking akan menanggung beban ponsel selama berjam-jam dan ini mengarah pada kondisi yang membuat kelingking terus menekuk dan disebut sebagai sindrom smartphone pinky.

Baca Juga: Kesal karena Pengadilan Tidak Adil, 2 Warga Depok Surati Jokowi 

Halaman:

Editor: M Bayu Pratama

Sumber: Permenpan RB


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x