Network
Artinya: "Niat dalam hati menjadi fardunya puasa, tidak disyaratkan untuk melafalkan niat, hanya sunah saja. Tidak cukup makan sahur sebagai pengganti niat, meski saat makan sahur ia bermaksud agar kuat berpuasa."
"Tidak cukup juga (pengganti niat) seseorang menahan diri untuk tidak melakukan perkara yang membatalkan puasa dikarenakan khawatir fajar sudah terbit, selama di dalam hatinya tidak terbesit puasa serta sifat-sifatnya yang wajib disebutkan saat niat."
Hal tersebut bertujuan untuk memberitahu bahwa, kebiasaan makan sahur atau menahan diri untuk tidak melakukan hal-hal yang membatalkan puasa tidak mencukupi atau tidak sah.
Baca Juga: BSU 2022 Mulai Cair April 2022, Cek 5 Syarat Ini agar Dapat Bantuan Subsidi Upah Rp1 Juta
Untuk diketahui, niat berpuasa biasa dilakukan saat malam hari setelah sholat Tarawih, atau setelah makan sahur sebelum masuk waktu Subuh.
"Dalam mazhab kita Imam Syafii dan jumhur ulama, mazhab Maliki dan juga mazhab Hambali, bagi siapapun yang tidak berniat di malam hari, tidak menginapkan niat di malam hari dan juga tidak sahur maka puasanya adalah tidak sah, menurut jumhur ulama," ucap Buya Yahya, yang menjelaskan tentang sah puasa ketika tidak sahur.
Namun, jika karena kesibukannya lantas ia lupa niat puasa, Buya Yahya juga menyarankan untuk berniat di pagi hari ketika dia ingat, bahwa dia lupa.
Baca Juga: Bansos PKD Cair di Tanggal Ini, Berapa Besaran Dana yang Akan Didapat Penerima KLJ, KAJ, dan KPDJ?
Sementara itu, keadaan tersebut hanya dilakukan jika seseorang benar-benar lupa niat, dan masih belum batal puasanya.
Di bulan Ramadhan ini, kita juga dianjurkan untuk selalu niat, dan banyak-banyak mencari pahala, karena bulan Ramadhan hanya sekali dalam setahun.
