Mereka mungkin juga menderita penyakit kuning ketika kulit dan bagian putih mata menjadi kuning.
Secara keseluruhan, dua penelitian menemukan bahwa 96 persen anak dengan hepatitis yang tidak dapat dijelaskan memiliki 'tingkat tinggi' AAV2.
Sebagai perbandingan, hanya empat persen anak muda yang sehat yang dites positif AAV2 dan pada tingkat yang jauh lebih rendah.
Dr Antonia Homengatakan penguncian dan pembatasan Covid menyebabkan sirkulasi virus musiman jauh berkurang.
“Sebuah keseimbangan perlu dibangun kembali sekarang karena anak-anak muda bercampur dengan cara pra-pandemi, yang telah menyebabkan berbagai jenis sirkulasi virus,” katanya seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Daily Mail.
Baca Juga: ACT Selewengkan Dana hingga Rp34 Miliar Lebih ke Berbagai Pihak
Penderita penyakit aneh ini kebanyakan adalah balita yang awalnya mengalami diare, muntah-muntah dan sakit perut, diikuti dengan penyakit kuning pada kulit.
Para peneliti masih belum tahu mengapa wabah hepatitis terjadi sekarang.
Namun, mereka mengatakan puncak infeksi adenovirus pada populasi umum setelah penguncian mungkin berkontribusi.***