Meskipun kusta dikelola secara berbeda di masa lalu, terobosan pertama terjadi pada tahun 1940-an dengan pengembangan obat dapson.
Meski demikian, durasi pengobatan berlangsung bertahun-tahun, seringkali seumur hidup, membuat pasien kurang tertib menjalani pengobatan.
Pada awal 1960-an, rifampisin dan klofazimin ditemukan dan kemudian ditambahkan ke rejimen pengobatan, yang kemudian diberi label sebagai terapi multidrug (MDT).
Baca Juga: Ciri-ciri Keaslian Uang Kertas Tahun 2022, Salah Satunya Tinta Berubah Warna
Pada tahun 1981, WHO merekomendasikan MDT. Regimen MDT yang direkomendasikan saat ini terdiri dari obat-obatan, berupa dapson, rifampisin dan clofazimine.
Perawatan ini berlangsung enam bulan untuk pauci-bacillary dan 12 bulan untuk kasus multi-basiler. MDT membunuh patogen dan menyembuhkan pasien.
Sejak tahun 1981 WHO telah memberikan MDT secara cuma-cuma. MDT gratis awalnya didanai oleh The Nippon Foundation, dan sejak tahun 2000 disumbangkan melalui perjanjian dengan Novartis hingga tahun 2025.
Lebih dari 16 juta pasien kusta telah diobati dengan MDT selama 20 tahun terakhir. Penurunan umum dalam kasus baru, meskipun bertahap diamati di beberapa negara, kasus baru berkurang menjadi 202.256 pada 2019. Beberapa negara melaporkan jumlah kasus lebih sedikit, termasuk 45 negara melaporkan nol kasus kusta.
Fakta-fakta kunci penyakit kusta