Tak hanya itu, para peneliti juga menyoroti hormon vasopresin (yang meningkat ketika dehidrasi terjadi) sebagai kemungkinan faktor risiko hiperglikemia dan diabetes.
Mereka menyimpulkan bahwa peningkatan asupan air ternyata bisa mengurangi kemungkinan peningkatan kadar vasopresin.
Tubuh penderita diabetes itu sendiri membutuhkan lebih banyak cairan ketika kadar glukosa darah tinggi. Hal tersebut mengakibatkan ginjal berusaha mengeluarkan kelebihan gula melalui urine.
"Air tidak akan meningkatkan kadar glukosa darah. Itulah mengapa sangat bermanfaat untuk diminum ketika penderita diabetes memiliki gula darah tinggi, karena memungkinkan lebih banyak glukosa dikeluarkan dari darah," ujar mereka menjelaskan.
Diabetes UK pun menjelaskan bahwa memiliki kadar glukosa darah yang tinggi juga bisa meningkatkan risiko dehidrasi yang merupakan risiko bagi penderita diabetes mellitus.
Baca Juga: Bripka Ricky Rizal Ungkap Fakta Baru: Sempat Lihat Brigadir J Dihadang Kuat Ma'ruf Menggunakan Pisau
Kemudian orang dengan diabetes insipidus juga mempunyai risiko dehidrasi yang tinggi, tetapi tidak terkait dengan kadar glukosa darah yang tinggi.
Diabetes insipidus itu sendiri merupakan kondisi langka, di mana seseorang sering buang air kecil dan sering merasa haus.
Jika seandainya air tidak terlalu menarik, maka dapat ditambahkan dengan irisan buah seperti jeruk, lemon, atau jeruk nipis.