Penelitian terbaru menemukan bahwa mengganti makanan atau minuman manis dengan pemanis buatan dapat mengurangi rasa lapar dan asupan kalori.
Pemanis buatan dapat membantu penderita diabetes mengurangi asupan gula tambahan. Namun, penelitian lebih lanjut diperlukan tentang efek pemanis buatan di berbagai populasi.
Pemanis buatan tidak mungkin meningkatkan risiko sindrom metabolik. Mengganti minuman manis dengan pemanis buatan dapat mengurangi risiko beberapa kondisi medis.
Baca Juga: Ini Kategori Pekerja yang Berhak Dapat BSU Tahap 2 Rp600.000 dari Kemnaker, Kalian Termasuk?
Pemanis buatan dapat mengganggu keseimbangan bakteri usus pada beberapa orang, yang dapat meningkatkan risiko penyakit.
Berdasarkan bukti saat ini, pemanis buatan tidak mungkin meningkatkan risiko kanker pada manusia.
Pemanis buatan, bila dikonsumsi sebagai pengganti gula, mengurangi kemungkinan kerusakan gigi.
Baca Juga: Stadion Pakansari Cibinong Bogor Resmi Dibuka untuk Umum, Masyarakat Boleh Berolahraga
Lebih lanjut, pemanis buatan tidak mungkin menyebabkan sakit kepala, depresi, atau kejang. Namun, beberapa individu bisa lebih sensitif terhadap efek ini daripada yang lain.
Pemanis buatan umumnya dianggap aman tetapi harus dihindari oleh orang yang memiliki fenilketonuria atau alergi terhadap sulfonamid.