Perayaan Cap Go Meh di Singkawang memiliki sejarahnya tersendiri. Menurut keterangan Sekretaris Majelis Agama Buddha Tri Dharma Indonesia (MAGABUTRI) Provinsi Kalimantan Barat Edhylius Sean, cikal bakal adanya ritual Cap Go Meh di Singkawang karena dulunya ada kisah wabah cacar air di salah satu daerah di Singkawang.
Para tabib atau sering disebut Tatung lantas melakukan suatu ritual untuk mengusir roh-roh jahat yang menggangu di kota tersebut.
Baca Juga: 5 Februari dalam Sejarah: Pelawak Film Bisu Charlie Chaplin Cikal Bakal Pendiri MGM
Setelah diadakan ritual, penyakit cacar air menghilang dan masyarakat mempercayai bahwal ritual tersebut berhasil dalam mengusir roh-roh jahat yang menimbulkan penyakit sehingga ritual tersebut dilakukan sampai sekarang.
Edhylius Sean menjelaskan, peringatan Cap Go Meh di Singkawang dilakukan dengan memanjatkan doa dan sembahyang. Selain itu ada pula ritual cuci jalan yang dilakukan oleh para Tatung.
Dalam ritual tersebut Para Tatung melakukan berbagai atraksi kekebalan tubuh dengan senjata yang diyakini dapat mengusir roh-roh jahat yang menggangu kota.
“Selain memanjatkan doa dan sembahyang, salah satu ritual dalam perayaan Cap Go Meh yakni ritual cuci jalan yang dilakukan oleh para Tatung yang menjadi daya tarik tradisi kearifan lokal. Dalam ritual tersebut, Para Tatung melakukan berbagai atraksi kekebalan tubuh dengan senjata yang diyakini dapat mengusir roh-roh jahat yang menggangu kota," terang Edhylius Sean dikutip dari Bimasbuddha.kemenag.***