Network
PR DEPOK - Tepat pada hari ini Kamis, 23 Maret 2023 merupakan awal puasa Ramadhan 2023. Selama sebulan penuh, umat Islam diwajibkan untuk menjalankan puasa dari fajar hingga terbenamnya matahari.
Ramadhan menjadi bulan yang paling dinantikan oleh seluruh umat Muslim di dunia. Hal ini karena selain menjadi bulan penuh ampunan dan pelipatgandaan amalan, pada masa ini pula kitab suci Al-Qur'an diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW.
Selain itu, berpuasa merupakan salah satu dari Lima Rukun Islam. Berpuasa selama bulan suci Ramadhan yang dilakukan selama 12 hingga 14 jam secara teratur dapat mendetoksifikasi tubuh, jiwa, serta mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Adapun makna berpuasa yang berlangsung selama satu bulan penuh ini dianggap sebagai waktu untuk merefleksikan diri secara spiritual, mendisiplinkan diri, memupuk rasa persaudaraan, beribadah dengan baik, dan melakukan pengendalian diri.
Baca Juga: Jadwal Buka Puasa, Imsakiyah, dan Jadwal Sholat 24, 25, dan 26 Maret 2023 Wilayah Kabupaten Sumenep
Umat Islam di seluruh dunia berpuasa dari fajar hingga matahari terbenam kurang lebih selama 12 hingga 14 jam adalah bentuk puasa intermiten yang juga merupakan kesempatan untuk mengatur ulang sistem pencernaan, meningkatkan metabolisme tubuh, dan bahkan menurunkan berat badan.
Dikutip PikiranRakyat-Depok.com dari Hindustan Times, penelitian ilmiah terbaru telah membuktikan manfaat puasa intermiten seperti manajemen berat badan dan manajemen gula dalam darah. Ini adalah salah satu cara terbaik untuk menjaga seseorang agar tetap pada defisit kalori, tetapi orang yang berpuasa harus berhati-hati dengan apa yang dikonsumsi.
"Puasa Ramadhan diakhiri dengan memakan kurma, salah satu buah kering yang paling bergizi. Jadi, selalu disarankan untuk makan makanan kaya akan protein dan serat yang dapat membuat kenyang lebih lama untuk menghindari dehidrasi dan masalah lambung," ujar Shweta Gupta, Kepala Unit Etika Diet dari Rumah Sakit Fortis Shalimar Bagh, India.
Menurut Dr. Meghana Pasi, seorang Konsultan Nutrisi di MyThali, Arogya World mengatakan, puasa Ramadhan juga merupakan salah satu jenis puasa intermiten, karena adanya penghentian total asupan air dan makanan selama lebih dari 12 hingga 14 jam. Hal ini menyebabkan penipisan simpanan glikogen hati.
