Tradisi Ziarah Kubur di Hari Lebaran, Berikut Doa dan Tata Caranya Sesuai Tuntunan Sunnah

- 21 April 2023, 21:01 WIB
Berikut doa dan tata cara melakukan ziarah kubur menurut MUI, tersedia dalam tulisan latin Arab dan Bahasa Indonesia.*
Berikut doa dan tata cara melakukan ziarah kubur menurut MUI, tersedia dalam tulisan latin Arab dan Bahasa Indonesia.* /Dok. Humas Prov Jateng

PR DEPOK - Pada tanggal 22 April 2023, umat Muslim di Indonesia merayakan Hari Lebaran Idul Fitri yang jatuh pada tanggal 1 Syawal 1444 H.

 

Perayaan ini merupakan momen yang sangat dinanti setelah menjalankan ibadah puasa selama sebulan penuh, dan biasanya diiringi dengan rasa bahagia dan hati yang suci.

Di Hari Lebaran Idul Fitri, umat Muslim saling mengucapkan selamat dan memaafkan satu sama lain, seperti yang telah menjadi tradisi.

Setelah melaksanakan sholat Idul Fitri, banyak sanak keluarga yang pergi ziarah ke makam saudara atau orang terdekat yang telah meninggal dunia.

Baca Juga: Elon Musk Hapus Centang Biru Akun Twitter, Gibran: Bangga Senasib Sama BLACKPINK

Ziarah kubur ini memiliki manfaat luar biasa dalam mengingatkan bahwa kematian akan datang pada waktunya yang tidak diketahui oleh siapapun, kecuali Allah SWT.

Artikel ini menyajikan doa dan tata cara melakukan ziarah kubur menurut MUI, yang telah dilansir oleh PikiranRakyat-Depok.com dari situs resmi MUI.

 

Doa dan tata cara ziarah kubur menurut MUI tersedia dalam tulisan latin Arab dan bahasa Indonesia, sehingga mudah dipahami dan dilafalkan oleh umat Muslim yang ingin melakukan ziarah kubur.

Doa dan tata cara ziarah kubur

Baca Juga: Ramalan Zodiak Taurus Besok, 22 April 2023: Ingat! Sikap Terburu-buru Tidak Akan Menyelesaikan Masalah Apapun

1. Ketika pertama kali memasuki pemakaman, Nabi SAW menyarankan untuk mengucapkan salam dengan kalimat berikut:

“Assalamu’alaikum, hai kalian penghuni kuburan dari kalangan orang-orang mukmin. Apa yang telah dijanjikan Allah SWT untuk kalian esok hari pasti akan terjadi, dan kami Insya Allah akan menyusul kalian” (HR Muslim no 1618).

 


السَّلَامُ عَلَيْكُمْ دَارَ قَوْمٍ مُؤْمِنِينَ، وَأَتَاكُمْ مَا تُوعَدُونَ غَدًا مُؤَجَّلُونَ، وَإِنَّا إِنْ شَاءَ اللَّهُ بِكُمْ لَاحِقُونَ…

Assalaamu’alaikum daara qaumin mu’miniin, wa ataakum ma tuu’adun godaan mu’ajjaluun, wa inna insya-Allahu bikum laahiqun…

Baca Juga: Ganjar Pranowo Jadi Capres dari PDIP, Diharapkan 'Pengaruhi' Politik Indonesia

2. Imam an-Nawawi menyarankan agar peziarah memperbanyak membaca Al-Quran, dzikir, dan mendoakan para ahli kubur, semua orang yang telah meninggal dunia, dan seluruh umat Islam. (Abu Zakariya an-Nawawi, al-Adzkar, hal. 168)

Beberapa ayat suci Al-Quran yang sering dibaca oleh para peziarah di antaranya adalah Surat Al-Fatihah, Ayat 1-5 dan 163 dari Surat Al-Baqarah, Ayat Kursi, serta Al-Baqarah ayat 284 sampai 286.

 

3. Disarankan untuk membaca Surat Al-Ikhlas, Al-Falaq, dan An-Nas, dan bisa juga menambahkan Surat Yasin. Selain itu, disarankan untuk memperbanyak dzikir seperti membaca istighfar dan tahlil.

4. Doakanlah orang yang telah meninggal dengan doa berikut:

Baca Juga: Nonton Anime Mashle: Magic and Muscles Episode 3 Sub Indo Gratis di sini

"Ya Allah, berilah ampunan dan rahmat kepada orang yang telah meninggal tersebut. Lindungilah dia dari segala bentuk bahaya dan berikanlah maaf kepadanya. Berikanlah kemuliaan padanya, luaskanlah tempat di dalam kuburnya, mandikanlah dia dengan air, es, dan embun. Bersihkanlah dia dari segala dosa sebagaimana Engkau membersihkan baju yang putih dari kotoran. Gantikanlah rumahnya dengan rumah yang lebih baik, keluarganya dengan keluarga yang lebih baik dan istri yang lebih baik dari istri sebelumnya. Lindungilah dia dari segala ujian dalam kubur dan azab neraka." (HR Muslim no 963).

اللَّهُمَّ اغْفِرْ لَهُ وَارْحَمْهُ وَاعْفُ عَنْهُ وَعَافِهِ وَأَكْرِمْ نُزُلَهُ وَوَسِّعْ مُدْخَلَهُ وَاغْسِلْهُ بِمَاءٍ وَثَلْجٍ وَبَرَدٍ وَنَقِّهِ مِنْ الْخَطَايَا كَمَا يُنَقَّى الثَّوْبُ الْأَبْيَضُ مِنْ الدَّنَسِ وَأَبْدِلْهُ دَارًا خَيْرًا مِنْ دَارِهِ وَأَهْلًا خَيْرًا مِنْ أَهْلِهِ وَزَوْجًا خَيْرًا مِنْ زَوْجِههِ وَقِهِ فِتْنَةَ الْقَبْرِ وَعَذَابَ النَّارِ

 

Allahummaghfirlahu warhamhu wa ‘aafìhii wa’fu ‘anhu, wa akrim nuzulahu wa wassi’ madkholahu, waghsilhu bil maa i wats-tsalji wal baradi, wa naqqini minal khotoya kama yunaqqas saubul abyadu minad danasi. Wa abdilhu daaran khairan min daarihi wa ahlan khairan min ahlihi wa zaujan khairan min zaujihi. Waqihi fitnatal qobri wa ‘adzabin naar.***

Editor: Tyas Siti Gantina

Sumber: Majelis Ulama Indonesia


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah