Network
PR DEPOK - Mega Tala Harimukthi, seorang psikolog klinis dari Ikatan Psikolog Klinis wilayah Banten, mengungkapkan bahwa menjadi realistis kembali bisa menjadi cara efektif untuk mengatasi kekecewaan yang tidak berlarut-larut ketika gagal mendapatkan tiket konser.
Dalam pesannya seperti dikutip dari Antara pada hari Jumat, Mega menyatakan pentingnya kembali ke kehidupan nyata dan fokus pada apa yang sedang dikerjakan. Ia mengungkapkan bahwa kecewa adalah hal normal, termasuk gagal tidak mendapatkan tiket konser.
Mega kemudian mengacu pada fanatik dan fanatisme. Fanatik merujuk pada individu yang memiliki pemahaman yang berlebihan, kecenderungan yang berlebihan, atau kecintaan yang berlebihan terhadap sesuatu. Pada teori sebelumnya, disebutkan bahwa seseorang yang fanatik bahkan dapat menyakiti lawan mereka yang tidak sependapat.
Sementara itu, fanatisme adalah suatu keyakinan atau kecenderungan seseorang yang ditandai oleh ketertarikan yang berlebihan terhadap sesuatu.
Baca Juga: Apa Itu Bard Google? Pesaing Chat GPT yang Dijalankan AI
Menurut Mega, menggemari grup musik tertentu diperbolehkan selama tidak menjadi bagian yang melekat dalam dirinya, sehingga kegiatan sehari-hari tetap berjalan normal dan hubungannya dengan orang lain di sekitarnya tidak terganggu.
"Normal jika seseorang menyukai sesuatu, contohnya grup musik, asalkan bisa membedakan antara kenyataan dan kesenangan semata," katanya.
Terkait dengan harga tiket konser yang mencapai jutaan rupiah, Mega berpendapat bahwa beberapa orang mungkin sudah mencapai posisi atau kondisi finansial yang memadai sehingga mampu membelinya.
