PR DEPOK - Baby blues adalah kondisi psikologis yang umum dialami oleh banyak wanita setelah melahirkan. Ini sering terjadi dalam minggu pertama setelah persalinan dan biasanya berlangsung selama beberapa minggu. Secara umum, kejadian baby blues ini akan dialami sebagian besar ibu setelah melahirkan.
Penting untuk diketahui bahwa baby blues adalah kondisi sementara, dan biasanya berangsur membaik dengan sendirinya. Namun, jika gejala terus berlanjut atau menjadi lebih parah, disarankan untuk mencari bantuan profesional, karena ini bisa menjadi tanda depresi pasca persalinan yang lebih serius.
Dan berikut ini adalah beberapa faktor yang dapat menyebabkan baby blues pasca persalinan.
Baca Juga: Ini Tempat Makan Bakso di Cikampek Kotak Masuk, Pecinta Bakso Urat Merapat!
1. Perubahan Hormonal
Tubuh wanita akan mengalami perubahan hormon yang signifikan setelah melahirkan. Penurunan tiba-tiba kadar hormon estrogen dan progesteron dapat mempengaruhi suasana hati dan emosi.
2. Perubahan Fisik
Baca Juga: Bansos BPNT Mei 2023 Masih Cair, Siapkan Berkas Ini untuk Cairkan Dana Bantuan
Setelah persalinan dan dalam masa pemulihan bisa menyebabkan timbul rasa sakit, kelelahan, dan ketidaknyamanan fisik. Hal ini dapat menyebabkan stres dan perasaan lelah, yang pada gilirannya bisa mempengaruhi suasana hati dan emosi.
3. Kurangnya Tidur Ibu
Bayi yang baru lahir sering membutuhkan perhatian dan perawatan sepanjang malam, menyebabkan gangguan tidur pada ibu. Kurangnya tidur yang berkualitas dapat menyebabkan kelelahan fisik dan mental, sehingga dapat mempengaruhi suasana hati.
4. Perasaan Tidak Percaya Diri
Beberapa wanita mungkin merasa tidak siap atau tidak yakin dalam peran sebagai ibu baru. Ketidakpastian tentang merawat bayi dan rasa takut tidak mampu memenuhi harapan dapat menyebabkan kecemasan dan suasana hati yang rendah.
5. Perubahan Gaya Hidup
Baca Juga: 7 Soto di Bondowoso Paling Enak: Harganya Murah Meriah, Cek Alamatnya
Memiliki bayi baru bisa mempengaruhi gaya hidup seorang wanita. Perubahan ini dapat menimbulkan stres dan kekhawatiran tentang kemandirian, waktu luang yang berkurang, atau perubahan dalam hubungan dengan pasangan atau orang lain dalam lingkungan sosial.
6. Dukungan Sosial yang Kurang
Kurangnya dukungan sosial, baik dari pasangan, keluarga, atau teman, dapat meningkatkan risiko terjadinya baby blues. Merasa terisolasi atau merasa tidak didukung secara emosional dapat mempengaruhi kesejahteraan mental.
Baca Juga: KJP Plus Mei 2023 Sudah Cair? Cek Penerimanya di Laman kjp.jakarta.go.id
Saat kondisi seperti ini seorang wanita merasa stres berkepanjangan karena beratnya masalah yang harus dihadapi. Mulai mengatasi pemulihan dari sakit setelah persalinan, hingga menjaga dan merawat bayi agar senantiasa sehat.
Cara Mengatasi Syndrome Baby Blues
Baby blues meskipun umum terjadi dan biasanya berlalu dengan sendirinya dalam beberapa minggu, tapi ada sebagian wanita yang merasa tertekan hingga frustasi. Bila hal ini dibiarkan, bukan tidak mungkin dapat berakibat tidak baik bagi Ibu dan bayinya. 7 tips ini patut di coba guna membantu mengatasi baby blues.
Baca Juga: 5 Tempat Soto Enak di Jakarta yang Menggugah Selera, Wajib Dicoba!
1. Dapatkan Dukungan Sosial
Bicarakan perasaan yang muncul dengan orang terdekat, seperti pasangan, keluarga, atau teman dekat. Mereka dapat memberikan dukungan emosional dan praktis yang dibutuhkan untuk mengatasi perasaan sedih.
2. Istirahat yang Cukup
Perhatikan untuk mendapatkan istirahat yang cukup saat bayi sedang tidur. Jika memungkinkan, mintalah bantuan orang lain agar anda dapat tidur atau beristirahat sejenak. Kurang tidur dapat memperburuk perasaan sedih.
3. Jaga Pola Makan yang Sehat
Pastikan untuk mengkonsumsi makanan yang seimbang dan bergizi. Hal ini bertujuan menjaga stamina ibu dan hindari makanan cepat saji, pilih makanan yang memberikan energi dan nutrisi yang dibutuhkan tubuh.
Baca Juga: 7 Soto Paling Terkenal di Situbondo, Rasanya Enak dan Gurih, Ini Alamatnya
4. Beraktivitas Fisik Secara Teratur
Olahraga ringan seperti berjalan kaki atau yoga dapat membantu meningkatkan suasana hati dan energi. Konsultasikan dengan dokter untuk mengetahui jenis dan tingkat aktivitas fisik yang aman bagi anda.
5. Buatlah Waktu untuk Diri Sendiri
Carilah waktu untuk melakukan aktivitas yang bisa dinikmati dan bisa membuat rileks walau hanya sebentar. Bisa dengan membaca, menonton film, mendengarkan musik, atau melakukan kegiatan sosial media. Jangan ragu untuk meminta bantuan dan meminta orang lain mengasuh bayi sejenak.
Baca Juga: 15 Link Twibbon Hari Lahir Pancasila 2023 Terbaru dengan Desain Unik Tema Merah Putih
6. Bergabunglah dengan Kelompok Dukungan Ibu
Hal ini dapat memberikan kesempatan untuk berbagi pengalaman dengan ibu-ibu lain yang mengalami hal yang sama. Sehingga bisa mendapatkan dukungan emosional, saran praktis, dan rasa solidaritas.
7. Konsultasikan dengan Dokter
Jika perasaan sedih atau kecemasan berlarut-larut dan semakin parah, penting untuk berkonsultasi dengan dokter. Dokter dapat mengevaluasi kondisi Anda secara menyeluruh dan memberikan bantuan yang diperlukan, termasuk terapi atau obat-obatan jika diperlukan.
Selalu ingat bahwa baby blues adalah hal yang umum dan berlalu dengan waktu. Namun, jika perasaan sedih atau cemas yang Anda alami berlangsung lebih dari beberapa minggu atau semakin memburuk, ada kemungkinan Anda mengalami depresi postpartum.
Dalam kasus ini, penting untuk mencari bantuan medis sesegera mungkin. Yakinlah bahwa anak merupakan anugrah terbesar dari Yang Maha Kuasa kepada hambanya, Keep Strong n Keep Smile.***