Pendidikan yang kemudian dilakukan oleh Siti Hajar untuk membuat Ismail menjadi hamba yang taat, tidak lain juga berasal dari doa Ibrahim.
Saat Ibrahim akan meninggalkan kedua orang yang dicintainya, di lembah tandus tersebut, ia berdoa dengan doa agung yang tercatat di dalam Al Quran, Surat Ibrahim ayat 37. Surat tersebut berbunyi:
Baca Juga: Rekomendasi Mie Ayam Khas Wonogiri di Kota Surabaya, Catat Detail Lengkapnya!
"Ya Tuhan kami, sesungguhnya aku telah menempatkan sebahagian keturunanku di lembah yang tidak mempunyai tanam-tanaman di dekat rumah Engkau (Baitullah) yang dihormati, ya Tuhan kami (yang demikian itu) agar mereka mendirikan shalat, maka jadikanlah hati sebagian manusia cenderung kepada mereka dan beri rezkilah mereka dari buah-buahan, mudah-mudahan mereka bersyukur.”
Dari doa tersebut, kita bisa melihat model pendidikan yang dilakukan Hajar dengan 4 cara dalam mendidik Ismail.
1. ‘Inda baitikal muharram
Ibrahim menempatkan istri dan anaknya di lingkungan (bi’ah) yang baik. Lingkungan yang kuat akan nilai-nilai spiritual. Lingkungan yang membuat seorang dekat dengan Penciptanya. Sebab, tanah Hijaz yang tandus itu, disampaikan sebagai dekat dari rumah Allah (Baitullah).
Baca Juga: 10 Tempat Sate Terkenal dan Ramai di Klaten, Berikut Alamat Lengkapnya
2. Liyuqiimush-sholah
Pendidikan berikutnya adalah mengenalkan Allah dan membangun ketaatan seorang anak kepada-Nya. Hal ini tidak bisa dilakukan, jika Hajar (Ibu) tidak memiliki kedalaman wawasan spiritual. Bahkan sampai membuahkan nilai ketaatan dalam diri Ismail kepada Allah secara luar biasa. Salah satu ketaatannya, Ismail tunjukkan ketika dengan gagah berani menyambut perintah penyembelihan dirinya oleh Ibrahim. Kemampuan seperti ini disebut Danah Zohar atau sebagai Spiritual Intelligence.