Peneliti Ungkap Dengarkan Rekaman Kosa Kata Saat Tertidur Bisa Tingkatkan Kemampuan Berbahasa Asing

- 31 Agustus 2020, 11:10 WIB
Ilustrasi tidur.
Ilustrasi tidur. //Pexels

PR DEPOK - Tak jarang seseorang beranggapan bahwa memperlajari bahasa asing yang bahkan tak banyak penutur di negara asalnya adalah hal yang sulit. Termasuk untuk dapat memahami struktur gramatika serta kosa kata dari bahasa asing tersebut.

Meski begitu tetap saja memiliki kemampuan bilingual atau bahkan multilingual hingga kini masih menjadi impian dari banyak orang.
Jika Anda salah satunya terlebih mengalami kesulitan saat mempelajari bahasa asing, metode tidur harus terlebih dahulu Anda coba pelahari.

Studi mengungkapkan, mempelajari bahasa asing ternyata bisa dilakukan saat Anda tertidur.

Dikutip Pikiranrakyat-depok.com dari Independent, penelitian yang dilakukan oleh tim dari Universitas Zurich dan Fribourg menemukan bahwa seseorang bisa mempelajari bahasa asing dengan mendengarkan rekaman bahasa tersebut selagi ia tidur.

Baca Juga: Studi Terbaru: Kekebalan Pria Hadapi Covid-19 Lebih Lemah Ketimbang Wanita

Penelitian ini melibatkan 60 partisipan yang berbicara bahasa Jerman untuk mempelajari beberapa pasang kata dalam bahasa Belanda.

50 persen dari partisipan diminta untuk mendengarkan rekaman kata-kata tersebut sambil tertidur. Sementara setengahnya lagi diminta untuk mendengarkan rekaman yang sama dalam kondisi terjaga.

Saat dua kelompok partisipan ini diminta mengikuti tes beberapa jam setelahnya, peneliti menemukan hasil yang menakjubkan. Kelompok yang mendengarkan rekaman selagi tertidur ternyata dapat menyelesaikan tes tersebut jauh lebih baik dibandingkan mereka yang mendengarkan rekaman dalam kondisi terjaga.

Meski demikian, penulis penelitian ini, Bjorn Rasch menyebutkan metode ini dapat bekerja hanya untuk kata-kata yang memang sudah dipelajari sebelum Anda tertidur.

Baca Juga: Kasus Covid-19 di Kota Depok Kian Tak Terkendali, Pemkot Berlakukan Jam Malam

“Jika Anda mendengarkan rekaman kata-kata yang belum pernah Anda dengar, maka hal tersebut tidak akan menghasilkan apapun,” tutur Rasch.

Selain itu, tim peneliti mengungkapkan bahwa proses pembelajaran paling banyak terjadi di waktu tidur NREM. NREM merupakan waktu saat seseorang tertidur nyenyak tanpa mimpi yang cenderung terjadi selama paruh pertama malam.

Dengan begitu, akan lebih baik jika seseorang mengatur waktu pemutaran rekaman kata-kata asing yang ingin dipelajari. Putarlah rekaman tersebut antara pukul 12 malam dan pukul 2 dini hari jika tidur pada pukul 23.00 malam.

Hal ini dilakukan agar seseorang yang ingin belajar bahasa asing bisa mendapatkan hasil terbaik.

Di sisi lain The Guardian merilis informasi yang mengungkapkan bahwa paruh pertama malam, dalam tubuh manusia akan terjadi penembakan sel-sel otak yang sangat singkron.

Saat elektroda ditempelkan ke kulit kepala dalam kondisi seseorang yang tertidur nyenyak, gelombang akan terlihat lambat dan berosilasi tinggi.

Baca Juga: Pemilihan PM Jepang Baru Digelar 15 September 2020, Berikut 4 Nama Calon Kuat Pengganti Shinzo Abe

Peneliti berpendapat hal ini memungkinkan informasi yang baru dipelajari untuk diaktifkan berulang kali setiap terjadinya aktivitas osilasi. Kondisi tersebut tentu akan memicu proses belajar yang berulang-ulang selama waktu tidur tersebut.

Selain itu, tim peneliti juga meneliti orang-orang yang menderita insomnia. Hasilnya menunjukkan orang-orang yang kesulitan tidur ini cenderung mengalami gangguan konsolidasi memori.***

Editor: Ahlaqul Karima Yawan

Sumber: Independent


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x