PR DEPOK - Virus Nipah kembali merebak dan menggegerkan India karena telah menewaskan dua orang pada. Virus ini kembali muncul di Kerala, India bagian selatan pad September 2023.
Menurut laporan Reuters, kemunculan virus Nipah di Kerala, India, adalah yang keempat kalinya sejak tahun 2018. Pemerintah Kerala, India, telah mengambil langkah-langkah darurat untuk mencegah penyebaran virus ini, termasuk menutup beberapa kantor dan sekolah.
Merebaknya virus Nipah di India menimbulkan kekhawatiran. Virus Nipah merupakan salah satu virus yang berbahaya, karena dapat menyebabkan kematian dan belum ada vaksinnya hingga saat ini.
Awal Mula Virus Nipah Ditemukan
Virus Nipah pertama kali diidentifikasi pada tahun 1998 selama wabah penyakit di Malaysia dan Singapura yang melibatkan para peternak babi. Menurut WHO, virus Nipah pertama kali ditularkan oleh kelelawar buah ke babi saat penebangan hutan secara besar-besaran.
Virus Nipah dapat menginfeksi manusia melalui kontak dengan cairan tubuh kelelawar dan babi yang terinfeksi. Selain itu, beberapa kasus penularan antar manusia dilaporkan juga telah terjadi.
Baca Juga: 5 Bakso Paling Enak dan Murah di Pandeglang Banten, Rasanya Memanjakan Lidah
Proses penularan yang mudah ini, membuat virus Nipah diduga memiliki potensi menjadi pandemi seperti COVID-19.
Kasus Virus Nipah di Berbagai Negara
Wabah virus Nipah sebelumnya telah terjadi di berbagai negara, termasuk Malaysia, Singapura, India, dan Bangladesh. Wabah tahun 1998 di Malaysia dan Singapura menewaskan lebih dari 100 orang dan menginfeksi hampir 300 orang.
Baca Juga: Ini Cara Olahraga yang Baik bagi Penderita Diabetes, Tetap Kontrol Gula Darah
Sejak saat itu, virus Nipah telah menyebar ke berbagai wilayah di dunia dengan tingkat kematian bagi yang terinfeksi antara 72 persen hingga 86 persen. Selama periode 1998-2015, WHO melaporkan lebih dari 600 kasus infeksi virus Nipah pada manusia.
Gejala Infeksi Virus Nipah
Gejala infeksi virus nipah tampak seperti gejala flu biasa, namun bisa juga muncul gejala berat yang bisa menyebabkan kematian. Virus ini memiliki masa inkubasi selama 4-14 hari.
Baca Juga: 5 Rekomendasi Tempat Penjual Bakso Enak di Pemalang Rasanya Gurih Dijamin Bikin Nagih
Ada tujuh gejala yang biasanya dirasakan saat terinfeksi virus Nipah, yaitu demam, sakit kepala, batuk, sakit tenggorokan, nyeri otot, sesak nafas, dan muntah. Pada kasus yang parah, virus Nipah bisa menyebabkan radang otak, kejang, bahkan koma.
Sayangnya hingga saat ini, tidak ada vaksin yang tersedia untuk mencegah atau mengobati infeksi Nipah. Sementara itu, tingkat kematian akibat virus ini mencapai sekitar 70 persen.
Di sisi lain, para ilmuwan menduga virus Nipah telah ada pada populasi kelelawar selama ribuan tahun. Para ilmuwan khawatir kana potensi munculnya varian virus Nipah yang lebih mudah menular dan berbahaya.
Cara Mencegah Penularan Virus Nipah
Dikutip PikiranRakyat-Depok.com dari lamaan resmi Kemenkes, berikut ini langkah-langkah yang bisa dilakukan untuk mencegah penularan virus Nipah.
1. Hindari kontak dengan kelelawar atau hewan ternak lain yang berisiko tertular virus Nipah
2. Mencuci bersih sayur dan buah yang akan dikonsumsi, serta hindari mengkonsumsi buah atau sayur yang sudah tergigit binatang
Baca Juga: 6 Warung Nasi Goreng Paling Enak di Jakarta Utara: Kelezatan Rasa dengan Harga Terjangkau
3. Menggunakan alat pelindung diri seperti sarung tangan, masker, sepatu, saat membersihkan kotoran hewan
4. Mencuci tangan sebelum dan sesudah berkontak dengan hewan atau orang yang sedang sakit, terutama yangg memiliki gejala mirip virus Nipah
5. Sebisa mungkin hindari memakan daging kelelawar atau daging hewan ternak yang kurang matang
Demikian, informasi mengenai gejala dan cara mencegah virus Nipah yang telah merebak dan menewaskan dua orang di India pada September 2023.***