Benarkah GERD Bisa Sebabkan Kematian Mendadak? Cek Faktanya di Sini

- 8 Oktober 2023, 12:05 WIB
Berikut ini merupakan informasi soal penyakit GERD, yang disebut bisa sebabkan kematian mendadak, ini faktanya.
Berikut ini merupakan informasi soal penyakit GERD, yang disebut bisa sebabkan kematian mendadak, ini faktanya. /Freepik/

PR DEPOK - Gastroesophageal reflux disease (GERD) atau refluks asam lambung terjadi ketika asam lambung bocor keluar dari lambung dan masuk ke kerongkongan. Lantas, bisakah GERD menyebabkan kematian mendadak? Cek faktanya di sini.

GERD atau orang awam menyebutnya sebagai asam lambung, sebenarnya tidak mengancam jiwa. Namun, kondisi GERD yang sudah kronis bisa menyebabkan komplikasi kesehatan serius yang berpotensi mengancam jiwa.

GERD juga seringkali dikaitkan dengan penyakit jantung yang bisa menyebabkan kematian. Faktanya, potensi kematian akibat GERD sangat kecil, hal ini juga tidak ada hubungannya dengan penyakit jantung yang bisa menyebabkan kematian mendadak.

Akan tetapi, kondisi GERD yang sudah kronis apabila tidak segera ditangani dengan tepat dapat menyebabkan komplikasi yang serius termasuk sinusitis, asma, tukak (perdarahan esofagus), hingga kanker tenggorokan.

Baca Juga: Raos Pisan! Rekomendasi 11 Bakmi Paling Enak dan Halal di Cianjur yang Wajib Dicoba

Dilansir PikiranRakyat-Depok.com dari berbagai sumber, komplikasi GERD yang bisa membahayakan jiwa yakni perforasi ulkus (lubang pada lambung), peradangan di lapisan kerongkongan (esofagitis hemoragik), dan pneumonia aspirasi atau masuknya benda asing ke paru-paru yang menyebabkan infeksi dan peradangan.

Gejala Seseorang yang Mengalami GERD

Orang yang mengalami GERD biasanya akan merasakan heartburn (rasa terbakar di dada) atau nyeri ulu hati. Hal ini karena adanya cairan asam lambung yang berbalik ke atas.

Gejala-gejala lain yang juga mungkin dirasakan penderita GERD yakni mual, rasa pahit di mulut, karies pada gigi, rasa nyeri saat menelan makanan, batuk kronis, sakit tenggorokan, hingga bau mulut.

Baca Juga: Rekomendasi 7 Warung Sate Paling Gurih dan Nikmat di Salatiga, Jawa Tengah, Cek di Sini Alamatnya

Penderita GERD juga bisa merasakan nyeri dada, muntah terus menerus atau muntah yang mengandung darah (hematemesis), kehilangan selera makan, feses berwarna hitam, dan penurunan berat badan yang tidak bisa dijelaskan penyebabnya.

Pemicu GERD dan Cara Menghindarinya

Pemicu komplikasi GERD biasanya disebabkan karena makanan atau minuman yang dikonsumsi si penderita, seperti makanan berlemak, makan dalam porsi besar di malam hari, hingga makanan pemicu seperti cokelat, kafein, dan alkohol.

Oleh karena itu, penting bagi penderita GERD untuk memperhatikan pola hidupnya. Berikut ini kiat-kiat yang bisa dilakukan untuk menghindari GERD.

Baca Juga: 4 Rekomendasi Kedai Bubur Ayam di Purworejo yang Porsinya Banyak, Rasanya Mantap Abis!

1. Menghindari makanan berlemak atau pedas

2. Menghindari makanan yang memicu gejala (cokelat, kafein, alkohol)

3. Makan dalam porsi kecil lebih sering dibanding langsung dalam porsi besar

4. Hindari makan sebelum tidur

Baca Juga: Enak Banget! Ini 7 Warung Nasi Goreng Paling Enak dan Juara di Ciamis Lengkap dengan Alamatnya

5. Tetap tegak 45 menit setelah makan

6. Tidur sengan kepala tempat tidur ditinggikan 6-8 inci

7. Berhenti merokok, jauhi perokok pasif

8. Pertahankan berat badan yang ideal

9. Minum obat sesuai petunjuk dokter

Baca Juga: Polisi Mulai Cari Tersangka dalam Kasus Dugaan Pemerasan Mentan, KPK: Kami Menghormatinya

Pengobatan GERD

Pengobatan GERD dapat dilakukan dengan mengubah gaya hidup tertentu ataupun dengan pengobatan yang sesuai dengan arahan dokter. Berikut ini beberapa pilihan pengobatan GERD, dikutip PikiranRakyat-Depok.com dari Medical News Today.

1. Perubahan gaya hidup yang lebih sehat.

2. Penggunaan obat yang dijual bebas di apotek, atau obat dengan resep dokter, seperti antasida, penghambat H2, hingga proton pump inhibitor

3. Prosedur pembedahan untuk penderita GERD kronis, meliputi pembedahan bariatrik, fundoplikasi, dan endoskopi.

Baca Juga: 6 Ayam Goreng Paling Maknyus di Singaparna yang Lezatnya Tiada Dua

Pembedahan bariatrik bisa dilakukan pada penderita yang mengalami kelebihan berat badan atau obesitas, tindakan ini dapat membantu meringankan gejala GERD.

Sementara itu, Fundoplikasi merupakan prosedur yang melibatkan penjahitan di sekitar bagian atas perut untuk membantu mencegah asam lambung memasuki kerongkongan.

Sedangkan, prosedur endoskopi melibatkan penggunaan tabung tipis dan fleksibel yang dilengkapi dengan lampu dan kamera (endoskopi) untuk mendiagnosis dan membantu mengobati gejala saluran cerna.

Baca Juga: Manchester United Berduka: Lady Cathy Ferguson, Istri Sir Alex Ferguson Meninggal di Usia 84 Tahun

Kasus Kematian Akibat GERD

Menurut penelitian yang dipublikasikan pada The American Journal of Gastroenterology, angka kematian tahunan akibat GERD adalah 0,46/100.000 pada tahun 2000, meningkat dari angka kematian GERD tahunan pada 1987 yang berada di angka 0,18/100.000.

Selain itu, angka kematian akibat operasi GERD sekitar 1,9/1000 operasi. Data ini diperoleh setelah dilakukan analisis terhadap rekam medis dari 306 pasien, dimana 213 pasien penyebab kematiannya dianggap sebagai GERD.

Dari total 213 pasien yang penyebab kematiannya dianggap sebagai GERD, 180 pasien (85 persen) telah menerima perawatan GERD, 24 pasien (11 persen) mengalami kematian karena komplikasi awal operasi GERD, dan 9 pasien (4 persen) meninggal karena kegagalan operasi GERD yang terlambat.

Baca Juga: Ekspansi Konflik: Pemimpin Hamas Ancam Luaskan Serangan ke Tepi Barat dan Yerusalem

Dari total persentase kematian yang telah disebutkan, persentase kematian akibat komplikasi GERD yaitu sebagai berikut.

- Penyebab kematian karena esofagitis hemoragik (peradangan di lapisan tenggorokan): 82,47 persen

- Penyebab kematian karena pneumonia aspirasi (infeksi paru-paru): 41,23 persen

Baca Juga: 7 Lokasi Warung Bakso Paling Nikmat dan Banyak Diminati di Garut, Wajib Banget Dicoba!

- Penyebab kematian karena perforasi ulkus (tukak lambung atau luka di lambung): 25,14 persen

- Penyebab kematian karena pecahnya esofagitis: 15,9 persen

- Penyebab kematian karena penyempitan esofagus: 13,7 persen

Demikian, fakta terkait GERD yang ternyata memiliki angka kematian tahunan relatif kecil. GERD bisa membahayakan jiwa jika muncul komplikasi serius (kronis) pada penderita.***

Editor: Linda Agnesia


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah