Baca Juga: 5 Bakmi Rating Tinggi di Ciamis yang Maknyus, Cek Alamat di Sini
3. Faktor risiko penting untuk diidentifikasi
Dr. Preetham Dev mengatakan, ada beberapa faktor yang dapat dimodifikasi dan tidak dapat dimodifikasi yang dapat memengaruhi risiko kanker prostat.
Faktor yang dapat dimodifikasi dapat mencakup diet, obesitas, merokok, paparan bahan kimia, dan infeksi menular seksual. Merokok dalam jangka panjang juga dikaitkan dengan peningkatan risiko kanker prostat.
Faktor yang tidak dapat dimodifikasi termasuk usia, riwayat keluarga, dan lain-lain. Oleh karena itu, para pria harus menyadari faktor risiko dan segera menghubungi dokter jika ada efek samping yang terlihat.
Baca Juga: Yuk Kunjungi 5 Warung Sate Kambing di Gresik, Kudapannya Sangat Nikmat dan Maknyus!
4. Risiko kanker prostat meningkat seiring bertambahnya usia
"Risiko kanker prostat meningkat seiring bertambahnya usia, terutama setelah usia 50 tahun. Sekitar 60 persen kanker prostat didiagnosis pada orang yang berusia 65 tahun atau lebih," ungkap Dr. Preetham Dev.
5. Deteksi tahap awal membantu meningkatkan kelangsungan hidup yang lebih baik
Dr. Rajesh Taneja, Konsultan Senior, Urologi, Andrologi dan Bedah Robotik, mengatakan, mendeteksi kanker prostat pada tahap awal dapat berdampak besar pada kelangsungan hidup dan kualitas hidup pasien secara keseluruhan.
Baca Juga: 5 Tempat Makan Nasi Goreng di Kendal, Jawa Tengah Terenak dan Harga Ramah di Kantong, Ini Lokasinya
Salah satu cara terbaik untuk mendeteksi kanker prostat secara dini adalah melalui skrining dengan menguji kadar antigen spesifik prostat atau prostate-specific antigen (PSA) dalam darah. Sebagai pelengkap pengujian PSA adalah pemeriksaan colok dubur atau digital rectal examination (DRE) untuk mendeteksi kanker prostat.
6. Kemoterapi bukan satu-satunya pilihan pengobatan
Dr. Rajesh Taneja mengatakan, ketika kanker terbatas pada prostat, kanker dianggap terlokalisasi dan berpotensi dapat disembuhkan. Pada tahap ini, kanker diobati dengan pembedahan atau radioterapi.