Network
PR DEPOK - Kesehatan mental menjadi fokus utama pembahasan di tengah masyarakat global. Laporan terbaru mengenai konsep kesejahteraan mental dan upaya WHO (Organisasi Kesehatan Dunia) dalam mengatasi tantangan tersebut mengungkapkan berbagai aspek yang perlu diperhatikan.
Menurut laporan, kesehatan mental terkait dengan kesejahteraan mental yang memungkinkan individu untuk mengatasi tekanan hidup, mengenali potensi mereka, belajar dan bekerja dengan baik, serta berkontribusi pada masyarakat.
Jadi kondisi kesehatan mental mencakup tidak hanya gangguan mental dan disabilitas psikososial tetapi juga keadaan mental lain yang terkait dengan kesulitan berarti, gangguan fungsi, atau risiko melukai diri sendiri. Ini menunjukkan kompleksitas kondisi kesehatan mental yang dialami secara berbeda oleh setiap individu.
Baca Juga: 7 Tempat Makan Gudeg Paling Nikmat dan Terkenal di Purwokerto, Cocok Dinikmati Bersama Keluarga
WHO menyoroti faktor-faktor yang mempengaruhi kesehatan mental sepanjang hidup. Faktor-faktor psikologis dan biologis individu, seperti keterampilan emosional, penggunaan zat, dan genetika, dapat membuat seseorang lebih rentan terhadap masalah kesehatan mental.
Di sisi lain, kondisi sosial, ekonomi, geopolitik, dan lingkungan yang tidak menguntungkan, seperti kemiskinan, kekerasan, dan ketidaksetaraan, juga meningkatkan risiko kondisi kesehatan mental.
Pencegahan
Baca Juga: 5 Rumah Makan Keluarga di Sumedang yang Terkenal Enak dan Harga Terjangkau
Intervensi promosi dan pencegahan menjadi kunci dalam menjaga kesehatan mental. Laporan menekankan bahwa upaya ini melibatkan identifikasi determinan individu, sosial, dan struktural kesehatan mental, diikuti oleh intervensi untuk mengurangi risiko, membangun ketahanan, dan menciptakan lingkungan yang mendukung kesehatan mental. Ini mencakup program untuk individu, kelompok, atau populasi secara keseluruhan.
Pencegahan bunuh diri menjadi prioritas global, dan laporan menyarankan berbagai tindakan termasuk pembatasan akses ke sarana, pelaporan media yang bertanggung jawab, dan pendidikan sosial dan emosional untuk remaja. Promosi kesehatan mental anak dan remaja juga dianggap prioritas, dengan penekanan pada kebijakan yang mendukung kesehatan mental, dukungan bagi pengasuh, dan program berbasis sekolah.
