Studi Ungkap Pasien Pria Alami Pengurangan Hormon Testosteron Seiring Tingkat Keparahan Covid-19

- 29 September 2020, 21:52 WIB
Ilustrasi pasien Covid-19.
Ilustrasi pasien Covid-19. /Pixabay

PR DEPOK - Sebuah penelitian yang dilakukan baru-baru ini menunjukkan bahwa pria lebih terpengaruh oleh Covid-19 dibanding para wanita.

Alasannya, virus yang pertama kali terdeteksi di Wuhan itu diketahui menyerang hormon seks pria.

Penelitian tersebut menguji para pasien Covid-19 yang menjalani perawatan di rumah sakit. Terungkap, infeksi virus berbahaya itu menguras sekitar 30 persen hormon testosteron mereka.

Selain itu, pria yang dinyatakan positif Covid-19 dan dikirim ke ICU di rumah sakit Jerman dilaporkan lebih dari dua pertiga atau sekitar 68,6 persen mengalami penurunan kadar testosteron.

Sebaliknya, mayoritas pasien wanita yakni sekitar 60 persen malah mengalami peningkatan hormon testosteron.

Baca Juga: Terdapat Luka Hingga Salah Satu Organ Tubuh Hilang, Warga Gumukmas Temukan Jenazah di Sungai Menampu

Dikutip Pikiranrakyat-depok.com dari Daily Star, para ahli menyebut virus corona mampu merampas dorongan seks pada pasien sekaligus meningkatkan risiko sakit yang lebih parah dibandingkan wanita.

Selahittin Cayan anggota tim peneliti mengungkapkan rata-rata hormon testosteron berangsur menurun seiring bertambahnya tingkat keparahan Covid-19.

"Testosteron dikaitkan dengan sistem kekebalan organ pernapasan. Jika tingkat testosteron rendah, kondisi tersebut bisa meningkatkan risiko infeksi pernapasan," ujar Cayan.

Sementara itu, para peneliti di Turki menemukan bahwa 51 persen pria di rumah sakit usai dinyatakan positif Covid-19 mengalami kondisi yang tidak biasa yakni tubuh mereka tidak mampu menghasilkan cukup testosteron atau dalam dunia medis disebut hipogonadisme.

Selama penelitian berlangsung, peneliti menemukan bahwa kadar testosteron pasien terkuras hingga 30 persen setelah infeksi hingga mencapai level yang tidak sehat.

Baca Juga: Banyak Masyarakat Yakin Tak Akan Tertular Corona, Satgas: Tidak Ada Orang yang Kebal dari Covid-19

Fakta tersebut secara tidak langsung membuat kondisi pasien Covid-19 yang tak bergejala sedikit rentan karena mereka tidak menyadari dorongan seks yang menurun disebabkan oleh rendahnya hormon tersebut.

Seperti yang telah diketahui, testosteron mampu membantu para pria mengatur respon imun, termasuk melawan infeksi virus sekaligus menjadi kunci dalam perkembangan organ seks dan pertumbuhan otot.

Di sisi lain ilmuwan dari Universitas Mersin mengklaim adanya korelasi antara penyakit kronis dengan hormon testosteron yang rendah.

Mereka percaya bahwa Covid-19 mampu membuat pria rentan terhadap gejala yang lebih buruk serta bisa menghalangi kemampuan imunitas tubuh mereka.

Sebelum klaim tersebut muncul, para peneliti tersebut sudah lebih dulu menguak kaitan antara kadar testosteron yang rendah dengan peningkatan risiko kematian akibat flu, peradangan, penyakit jantung, dan tekanan darah tinggi.

Berdasarkan penjelasan yang dimuat dalam jurnal The Aging Male, peneliti menyimpulkan kadar testosteron pada 232 pasien pria yang dinyatakan positif Covid-19, terbagi menjadi tiga kelompok yakni pasien dalam perawatan intensif (ICU), pasien tanpa gejala dan mereka yang membutuhkan perawatan standar di rumah sakit.

Baca Juga: Tuding Penjegalan KAMI Bentuk Kegagalan Tangani Covid-19, Rocky: Maka dari Itu Istana Jebak Gatot

"Tingkat testosteron total rata-rata lebih rendah pada kelompok ICU dibandingkan pada kelompok tanpa gejala"

"Selain itu, hormon testosteron pada kelompok ICU dibandingkan juga lebih rendah jika dibandingkan dengan mereka yang menjalani perawatan standar," tutur seorang Cayan.

Pengobatan testosteron diyakini mendatangkan manfaat untuk meringankan gejala pada pasien Covid-19.

Kini sejumlah rumah sakit merekomendasikan agar para pasien pria yang terpapar Covid-19 memeriksakan hormon testosteron mereka saat hendak memulai perawatan.

Meski demikian, peneliti menyebut temuan terbaru ini masih memerlukan kajian berkelanjutan, terlebih sasaran pasien yang mereka terliti tidak mewakili populasi yang ada di kawasan terpapar Covid-19 secara keseluruhan.

Kadar hormon setiap pasien dinilai di hari pertama saat mereka menjalani perawatan di ICU.***

Editor: Ahlaqul Karima Yawan

Sumber: Daily Star


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x