Ternyata Ini Asal Muasal Kata Mudik yang Jadi Tradisi Tahunan di Indonesia

- 5 April 2024, 08:45 WIB
Ilustrasi mudik. Ternyata Ini Asal Muasal Kata Mudik yang Jadi Tradisi Tahunan di Indonesia
Ilustrasi mudik. Ternyata Ini Asal Muasal Kata Mudik yang Jadi Tradisi Tahunan di Indonesia /Pikiran Rakyat/Fian Afandi/

PR DEPOK - Kata mudik sangat identik dengan Hari raya Idul Fitri atau hari raya lebaran. Pada saat lebaran, semua orang yang sedang merantau meninggalkan kampung halamannya, kembali sebentar untuk pulang pada saat momentum perayaan tersebut.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kata ‘mudik’ diambil dari kata ‘mulih dilik’ yang artinya pulang sebentar atau pulang kampung sebentar. Asal-usul muncul istilah ‘mudik’ itu sendiri awalnya berasal dari bahasa melayu ’udik’ yang artinya hulu atau ujung.

Dahulu, masyarakat melayu yang tinggal di hulu sungai sering melakukan perjalanan ke hilir sungai menggunakan perahu atau biduk. Pada sore harinya, mereka pulang kembali ke hulu.

Baca Juga: 7 Mie Ayam Paling Enak dan Wajib Dicoba di Lampung, Dijamin Bikin Ngiler dan Nagih!

Berdasarkan sejarah, istilah’;mudik’ mulai muncul pada awal 1970-an pada saat masa orde baru.

Pada saat itu, terjadi pembangunan pusat pertumbuhan di Kota Jakarta, Bandung, Surabaya, Medan. Sehingga masyarakat melakukan Urbanisasi yaitu perpindahan dari desa ke kota untuk mendapatkan pekerjaan.

Sebagian besar masyarakat Indonesia dari segala penjuru yang merantau ke kota besar untuk mendapatkan penghasilan dan penghidupan yang layak dengan bekerja di berbagai instansi dan pekerjaan. Pada saat datang momentum lebaran dan perayaan Idul Fitri, masyarakat yang merantau sering pulang ke kampung halamannya sebentar, dan kegiatan tersebut disebut dengan ‘mudik’.

Baca Juga: Sidang Isbat Idul Fitri 2024 Kapan? Berikut Jadwal Penentuan 1 Syawal 1445 H

Tak hanya sekedar pulang ke kampung halaman, mudik itu sendiri menjadi momentum yang sangat bermakna untuk melepas kerinduan dengan keluarga dan sanak saudara di kampung halaman.

Fenomena mudik sudah mengakar di Indonesia dan sudah menjadi tradisi atau agenda tahunan untuk para perantau yang tak hanya masyarakat muslim yang sangat identik dengan perayaan hari lebaran, namun merangkul seluruh masyarakat Indonesia.

Tujuan dari mudik itu sendiri memiliki makna untuk menjalin silaturahmi dengan keluarga, sanak saudara, kerabat, dan tetangga di kampung halaman sendiri. Bahkan, mudik menjadi ajang yang dimanfaatkan para perantau untuk saling berbagi rezeki.

Baca Juga: 8 Referensi Rumah Makan Terpopuler di Banjarnegara yang Pas untuk Bukber, Kunjungi Lokasinya

Tradisi mudik juga bisa menjadi terapi psikologis yang tak hanya sekedar bermakna perjalanan fisik, namun menjadi perjalanan emosional dan spiritual untuk para perantau karena bisa sekaligus dijadikan ajang untuk berwisata.***

Editor: Nur Annisa


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah