Teks Khutbah Lebaran 2024 Tema: Merajut Tali Persaudaraan di Hari Raya Idul Fitri

- 9 April 2024, 13:05 WIB
Berikut teks khutbah tema "Merajut Tali Persaudaraan" diangkat sebagai pijakan untuk mempererat hubungan antar sesama umat Muslim.*
Berikut teks khutbah tema "Merajut Tali Persaudaraan" diangkat sebagai pijakan untuk mempererat hubungan antar sesama umat Muslim.* /Unsplash.com/Raka Dwi Wicaksana

Baca Juga: BLT Mitigasi Risiko Pangan Cair Lewat Apa, Bank Himbara atau Kantor Pos? Berikut Penjelasannya

Allah SAW. telah memberikan peringatan yang cukup tegas dalam Surat al-Hujurat ayat 10, sebagaimana berikut:

إِنَّمَا الْمُؤْمِنُونَ إِخْوَةٌ فَأَصْلِحُوا بَيْنَ أَخَوَيْكُمْ ۚ وَاتَّقُوا اللَّهَ لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُونَ

Artinya: "Orang-orang beriman itu sesungguhnya bersaudara. Sebab itu damaikanlah (perbaikilah hubungan) antara kedua saudaramu itu dan takutlah terhadap Allah, supaya kamu mendapat rahmat,"

Imam Asy Syaukani dalam kitab Tafsir Fathul Qadir, menjelaskan bahwa ayat ini mengajarkan pada kita pentingnya hidup damai yang dititikberatkan pada asal usul keimanan. Jika pun ada perselisihan, maka harus dicari solusi terbaik mendamaikan keduanya. Jangan sampai ada darah yang mengalir atau pembunuhan, sebab akan dihukumi kafir jika ada orang Islam yang membunuh orang Islam lainnya.

Lebih lanjut, dalam kitab Tafsir Mafatihul Ghaib, Imam Fahruddin Ar Razi juga memberikan penjelasan bahwa ayat di atas merupakan petunjuk tentang pentingnya kehidupan damai.

Baca Juga: Agar Mudik Lancar, Intip 5 Aplikasi Daring tuk Temani Perjalanan ke Kampung Halaman

Hal yang paling utama dalam hidup adalah persaudaraan, bukan dengan saling membunuh dan perang. Sebab awal mula dari perang adalah fitnah dan tidak saling memahami perbedaan. Maka kehidupan damai itu menjadi sebuah jalan hidup yang paling baik.

Allahu Akbar Allahu Akbar Allahu Akbar,

Ma’asyiral Muslimin Jamaah ‘Id Rahimakumullah
Ajaran Islam menitikberatkan pada persoalan persatuan umat. Hal ini bisa kita simak dalam teladan yang sudah diberikan oleh Nabi Muhammad SAW. ketika tiba di Madinah, selain membangun masjid, beliau juga ‎mempersaudarakan kaum Muhajirin dan Anshar, dan mendamaikan suku Aus ‎dan Khazraj. ‎

Dalam bahasa Arab, persaudaraan disebut dengan istilah ukhuwah yang berasal dari kata “akh” yang artinya ialah kebersamaan. Dari sini kita pahami bahwa sebagai sesama manusia, tentu kita dituntut hidup di bumi ini untuk saling memahami satu dan lainnya dalam semangat kebersamaan.

Baca Juga: KLJ Tahap 2 2024 Kapan Cair Tanggal Berapa? Cek Jadwal Pencairan Terbaru di Sini

Sepanjang kita masih tinggal di bumi yang sama, menghirup oksigen yang sama, maka wajib bagi kita untuk memiliki kepedulian dalam ikatan persaudaraan dan kebersamaan.

Dalam Al-Qur’an, kata ukhuwah yang semakna dengannya seringkali diulang untuk mengingatkan kepada kita bahwa jalan tebaik untuk mengarungi kehidupan ini ‎adalah dengan memperkokoh persaudaraan.

Hikmah dari Hari Raya Idul Fitri ini tentunya dapat dijadikan sebuah pengingat bersama tentang pentingnya persaudaraan. Saat takbir berkumandang, manusia sadar betul bahwa dirinya tidak berdaya. Manusia mengakui bahwa dirinya maha kecil dan hanya Allah yang Maha Besar. Takbir dapat menghapus kesombongan dan keangkuhan manusia.

Allahu Akbar Allahu Akbar Allahu Akbar,

Ma’asyiral Muslimin Jamaah ‘Id Rahimakumullah
Salah satu unsur terpenting dalam menjaga persaudaraan ialah dengan mempererat tali silaturahim. Hal ini bisa kitra simak dalam pesan Rasulullah SAW melalui hadis:

Baca Juga: Tata Cara Zakat Fitrah 2024 Lengkap dengan Bacaan Niat untuk Diri Sendiri dan Keluarga

من كان يؤمن بالله واليوم الآخر فَلْيُكْرِمْ ضَيْفَهُ وَمَنْ كانَ يُؤْمِنُ بِاللَّهِ والْيوم الآخِر فَلْيصلْ رَحِمَهُ وَمَنْ كانَ يُؤْمِنُ بِاللَّهِ والْيوم الآخِر فليقل خيراً أوْ لِيَصْمُتْ

Artinya: “Barangsiapa beriman kepada Allah dan hari akhir, maka hendaknya ia memuliakan tamunya, dan barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, maka sambunglah tali persaudaraan, dan barangsiapa beriman kepada Allah dan hari akhir, maka hendaknya ia berkata baik atau diam!”

Dari hadits itu dapat diambil pelajaran bahwa untuk menjadi hamba Allah yang beriman membutuhkan tiga komitmen hidup: menghormati keluarga, menyambung tali silaturrahim dan selalu berbicara baik (atau lebih baik diam).

Upaya untuk mempererat tali silaturrahim ini pada dasarnya adalah untuk menyatukan perbedaan yang niscaya ada dalam kehidupan manusia. Manusia diajari untuk tidak hanya menjadikan kesamaan sebagai titik kumpul silaturrahim, namun bahkan menjadikan perbedaan sebagai alasan untuk hal tersebut, karena pada ujungnya, kita adalah sama. Sama manusia, sama makhluk Allah SWT.

Baca Juga: BPNT April 2024 Cair Sebelum Lebaran di Kantor Pos? Simak Informasi Terbaru dan Besaran Bantuannya

Allah melalui Surat Al-Hujurat: 13 mengajarkan kepada kita untuk menjadikan perbedaan sebagai alasan bagi kita agar saling mengenal:

يَٰٓأَيُّهَا ٱلنَّاسُ إِنَّا خَلَقْنَٰكُم مِّن ذَكَرٍ وَأُنثَىٰ وَجَعَلْنَٰكُمْ شُعُوبًا وَقَبَآئِلَ لِتَعَارَفُوٓا۟ ۚ إِنَّ أَكْرَمَكُمْ عِندَ ٱللَّهِ أَتْقَىٰكُمْ ۚ إِنَّ ٱللَّهَ عَلِيمٌ خَبِيرٌ

Artinya: “Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling takwa di antara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.”

Allahu Akbar Allahu Akbar Allahu Akbar,

Ma’asyiral Muslimin Jamaah ‘Id Rahimakumullah
Dalam rangka menguatkan hidup saling bersaudara, Islam mengingatkan sebuah metode kehidupan sosial dengan menghormati lingkar masyarakat terdekat, yaitu tetangga. Jika bulan Syawal seperti ini, sudah tentu meminta maaf dan saling memberi maaf terpenting adalah kepada tetangga. Kemudian dilanjutkan dengan menyambung persaudaraan kepada semua lapisan masyarakat.

Baca Juga: 9 Tips yang Bisa Dilakukan saat Berkendara selama Mudik Lebaran, Dijamin Anti Ngantuk!

Dan indahnya, pesan Rasulullah saw ditambahkan dengan perlunya menjaga lisan agar selalu bertutur kata yang baik, agar tidak membuat orang lain sakit hati. Ini senada dengan sebuah pesan akhlak:

سَلَامَةُ اْلإنْسَانِ فِي حِفْظِ اللِّسَانِ

Artinya: “Keselamatan seseorang itu ada pada lisannya”.

Ini menjadi penting, terlebih jika kita melihat kondisi bangsa pada saat ini. Kita baru saja melewati sebuah hajat besar yaitu Pemilu 2024. Kita baru saja memilih anggota parlemen dan pemimpin kita yakni presiden dan wakil presiden. Ada sebagian dari kita yang pilihannya menang, dan ada yang kalah.

Masih hangat di ingatan kita betapa seru dan menariknya perselisihan terkait hal ini yang seolah menjadi bumbu langganan tiap lima tahun sekali. Namun, itu sudah lewat, sudah menjadi masa lalu. Mari kita tatap masa depan.

Baca Juga: Kapan KLJ Kartu Lansia Jakarta Tahap 2 2024 Cair Terjawab! Ini Info Dinsos DKI dan Prediksi Tanggal Pencairan

Perbedaan pandangan politik kita hendaknya tidak kemudian menjadikan alasan bagi kita untuk berpecah belah. Kepentingan bangsa ini jauh lebih tinggi ketimbang kepentingan elektoral seseorang atau sebagian kelompok.

Marilah kita kembali lagi kepada fitrah kita sebagai sebuah bangsa, yakni Bhinneka Tunggal Ika, meski berbeda, namun tetap satu jua.

Allahu Akbar Allahu Akbar Allahu Akbar,

Ma’asyiral Muslimin Jamaah ‘Id Rahimakumullah
Di akhir khutbah ini, marilah kita bersama memahami pentingnya penguatan hidup dengan saling bersaudara. Indonesia hari ini butuh persaudaraan sejati yang dimulai dari lingkup tetangga hingga bernegara.

Baca Juga: 8 Tempat Wisata Populer di Kabupaten Bandung yang Cocok Dikunjungi Saat Long Weekend

Dunia juga butuh persaudaraan dan perdamaian. Umat Islam perlu menjadi duta-duta damai setelah sukses dari ujian Ramadhan. Bulan Syawal juga menjadi waktu yang tepat untuk mengawali perbaikan diri kita agar semakin bertakwa dan baik terhadap sesama manusia. Amin.

أَقُوْلُ قَوْلِيْ هٰذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ لِيْ وَلَكُمْ، فَاسْتَغْفِرُوْهُ، إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْم

Khutbah II

اللهُ أَكْبَرُ اللهُ أَكْبَرُ اللهُ أَكْبَرُ، اللهُ أَكْبَرُ اللهُ أَكْبَرُ اللهُ أَكْبَرُ، اللهُ أَكْبَرُ وَلِلَّهِ الْحَمْدُ،
وَأَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا وَنَبِيَّنَا مُحَمَّدًا عَبْدُ اللّٰهِ وَرَسُولُهُ،
فَاللّٰهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا وَنَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ، وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ المَيَامِيْنَ، وَالتَّابِعِينَ لَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ. أمَّا بَعْدُ فَأُوصِيكُمْ وَنَفْسِي بِتَقْوَى اللَّهِ عَزَّ وَجَلَّ وَاتَّقُوا اللَّهَ تَعَالَى فِي هَذَا الْيَوْمِ الْعَظِيمِ، وَاشْكُرُوهُ عَلَى تَمَامِ الصِّيَامِ وَالْقِيَامِ، وَأَتْبِعُوا رَمَضَانَ بِصِيَامِ سِتٍّ مِنْ شَوَّالٍ، لِيَكُونَ لَكُمْ كَصِيَامِ الدَّهْرِ وَصَلِّ اللّٰهُمَّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا وَنَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ، كَمَا أَمَرْتَنَا، فَقُلْتَ وَقَوْلُكَ الْحَقُّ: إِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ، يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا، اللّٰهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا وَنَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ، وَارْضَ اللّٰهُمَّ عَنِ الْخُلَفَاءِ الرَّاشِدِينَ، أَبِي بَكْرٍ وَعُمَرَ وَعُثْمَانَ وَعَلِيٍّ، وَعَنْ سَائِرِ الصَّحَابَةِ الصَّالحينَ، اللّٰهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِينَ وَالْمُسْلِمَاتِ، وَالْمُؤْمِنِينَ وَالْمُؤْمِنَاتِ، الْأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالْأَمْوَاتِ، إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدَّعَوَاتِ، اللّٰهُمَّ اجْعَلْ عِيْدَنَا هَذَا سَعَادَةً وَتَلاَحُمًا، وَمَسَرَّةً وَتَرَاحُمًا، وَزِدْنَا فِيهِ طُمَأْنِينَةً وَأُلْفَةً، وَهَنَاءً وَمَحَبَّةً، وَأَعِدْهُ عَلَيْنَا بِالْخَيْرِ وَالرَّحَمَاتِ، وَالْيُمْنِ وَالْبَرَكَاتِ، اللّٰهُمَّ اجْعَلِ الْمَوَدَّةَ شِيمَتَنَا، وَبَذْلَ الْخَيْرِ لِلنَّاسِ دَأْبَنَا، اللّٰهُمَّ أَدِمِ السَّعَادَةَ عَلَى وَطَنِنَا، وَانْشُرِ الْبَهْجَةَ فِي بُيُوتِنَا، وَاحْفَظْنَا فِي أَهْلِينَا وَأَرْحَامِنَا، وَأَكْرِمْنَا بِكَرَمِكَ فِي الدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ،
رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً، وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً، وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ، وَأَدْخِلْنَا الْجَنَّةَ مَعَ الْأَبْرَارِ، يَا عَزِيْزُ يَا غَفَّارُ. عِبَادَ اللهِ، إنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالْإحْسَانِ، وَإِيْتَاءِ ذِي الْقُرْبَى ويَنْهَى عَنِ الفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَالبَغْيِ، يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ. فَاذكُرُوا اللهَ الْعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرُ، عِيْدٌ سَعِيْدٌ وَكُلُّ عَامٍ وَأَنْتُمْ بِخَيْرٍ

Demikian informasi teks khutbah Idul Fitri 2024 tema "Merajut Tali Persaudaraan di Hari Raya Idul Fitri" tinggal baca.***

Halaman:

Editor: Tyas Siti Gantina


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah