Gejala Gangguan Kepribadian Antisosial Bisa Muncul Sejak Anak-anak, Bagaimana Diagnosisnya?

- 28 Juni 2024, 15:00 WIB
ILUSTRASI - Berikut ini merupakan informasi soal gejala gangguan kepribadian antisosial yang bisa saja muncul sejak masa kanak-kanak.
ILUSTRASI - Berikut ini merupakan informasi soal gejala gangguan kepribadian antisosial yang bisa saja muncul sejak masa kanak-kanak. /Pixabay/

PR DEPOK - Gejala gangguan kepribadian antisosial sering kali dimulai sejak masa kanak-kanak, meski kondisi ini sering kali tidak terdiagnosis hingga di kemudian hari.

Pada anak-anak, biasanya mereka yang mengidap kelainan kepribadian antisosial mengalami ledakan kemarahan yang hebat dan menunjukkan kekejaman terhadap hewan.

Anak dengan kepribadian antisosial juga sering digambarkan sebagai pengganggu oleh teman-temannya, seperti dilansir dari VeryWellMind.

Baca Juga: Israel Bak Monster, Ini 30 Produk yang Diserukan Harus Diboikot!

Meskipun kondisi kepribadian antisosial mungkin dimulai pada masa kanak-kanak, penyakit ini tidak dapat didiagnosis secara resmi sebelum usia 18 tahun.

Anak-anak yang menunjukkan gejala-gejala kepribadian antisosial didiagnosis menderita gangguan perilaku.

Untuk dapat didiagnosis menderita ASPD, seseorang harus menunjukkan pengabaian dan pelanggaran hak orang lain sebelum usia 15 tahun. Pengabaian ini ditunjukkan dengan menunjukkan setidaknya satu dari tujuh gejala:

Baca Juga: 10 Bakso Terenak di Cimahi yang Wajib Anda Coba, Mantap Abis!

1. Mengabaikan keselamatan diri sendiri dan orang lain
2. Kegagalan untuk mematuhi hukum
3. Perilaku impulsif
4. Iritabilitas dan agresi
5. Kurangnya penyesalan atas tindakan
6. Berbohong atau memanipulasi orang lain demi keuntungan atau hiburan
7. Pola tidak bertanggung jawab

Selain menunjukkan setidaknya satu dari gejala tersebut, orang ansos harus berusia minimal 18 tahun dan tidak menunjukkan perilaku antisosial akibat kondisi lain seperti gangguan bipolar hingga skizofrenia.

Menurut beberapa kritikus, kriteria diagnostik DSM terlalu terfokus pada perilaku yang berkaitan dengan tindakan kriminal.

Baca Juga: 5 Hotel Paling Top di Kabupaten Lombok Timur, Yuk Cek Info Lengkapnya di Sini!

Ada kekhawatiran yang muncul bahwa diagnosis ASPD terkadang salah diterapkan pada individu dengan kondisi sosio-ekonomi rendah atau perkotaan di mana perilaku antisosial mungkin merupakan bagian dari strategi bertahan hidup yang protektif.

Oleh karena itu, ada kemungkinan bahwa prevalensi kelainan ini dilebih-lebihkan.***

DISCLAIMER: Artikel ini hanya dimaksudkan sebagai informasi umum dan tidak membahas kondisi individu. Ini bukan pengganti saran atau bantuan profesional dan tidak boleh diandalkan untuk membuat keputusan apa pun. Anda tetap perlu mengikuti anjuran dokter.

Editor: Linda Agnesia


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah