PR DEPOK - Meskipun sosiopat dan psikopat dianggap berbahaya, hal ini lebih merupakan konstruksi drama TV daripada cerminan sebenarnya dari gangguan tersebut. Kekerasan, meskipun mungkin terjadi, bukanlah karakteristik sosiopati atau psikopati.
Oleh karena itu, pengidap gangguan kepribadian antisosial atau APD sering kali berusaha sekuat tenaga untuk memanipulasi orang lain, baik dengan memikat, melucuti senjata, atau menakut-nakuti orang lain, demi mendapatkan apa yang diinginkannya.
Ketika psikopat menjadi kasar, seperti dalam kasus Jeffrey Dahmer, kemungkinan besar mereka akan melukai diri sendiri seperti orang lain.
Dilansir dari VeryWellMind, Martens mencatat bahwa semakin seorang psikopat merasa terisolasi secara sosial, sedih, dan sendirian, semakin tinggi risikonya untuk melakukan kekerasan dan perilaku impulsif dan/atau sembrono.
Baca Juga: Inilah 7 Tempat Bakso Terenak di Banjarbaru, Catat Alamatnya!
Asal Usul Sosiopat dan Psikopat
Ada beberapa orang yang mengatakan bahwa "sosiopat diciptakan dan psikopat dilahirkan", namun karakterisasi ini mungkin terlalu luas.
Meskipun benar bahwa psikopati diyakini memiliki komponen genetik (mungkin disebabkan oleh keterbelakangan bagian otak yang mengatur emosi dan impulsif), jelas ada faktor lain yang berkontribusi terhadap gangguan perilaku.
Baca Juga: 7 Sate Kambing Terenak di Banjarmasin, Dagingnya Empuk dan Bumbu Kacangnya Gurih Banget!
Sebuah studi mengenai psikopati menunjukkan bahwa psikopat sering kali memiliki riwayat kehidupan keluarga yang tidak stabil dan/atau dibesarkan di lingkungan miskin yang rentan terhadap kekerasan. Banyak di antara mereka yang memiliki orang tua yang menyalahgunakan narkoba dan gagal memberikan bimbingan atau perhatian orang tua.