Covid-19 Belum Usai, Ilmuwan Ingatkan Lonjakan Kematian Akibat 3 Wabah Ini

18 Desember 2020, 14:49 WIB
Ilustrasi nyamuk malaria./ /Pixabay

PR DEPOK - Covid-19 atau virus corona hingga saat ini masih melanda mayoritas wilayah Indonesia dan dunia.

Virus yang diduga pertama kali ditemukan di Kota Wuhan, Tiongkok itu hingga saat ini belum ditemukan vaksinnya.

Terbaru, Timothy Hallett seorang profesor dari Imperial College London memprediksi kematian akibat HIV, malaria, dan tuberkulosis (TBC) bisa melonjak di negara-negara miskin serta menengah karena sistem kesehatan yang sudah melemah usai berjuang menghadapi pandemi virus corona.

Baca Juga: Jenuh dengan Aksi Anarkis dan Kericuhan, Warga DKI Jakarta Kirim Karangan Bunga ke Polda Metro Jaya

Selama lima tahun ke depan, kematian akibat ketiga penyakit tersebut dapat meningkat masing-masing sebanyak 10 persen, 20 persen, dan 36 persen.

Menurut Timothy, prediksi itu menempatkan dampak kematian pada skala yang serupa dengan dampak langsung pandemi Covid-19 itu sendiri, studi yang ditemukan dalam studi pemodelan.

"Di negara-negara dengan kasus malaria yang tinggi dan epidemi HIV dan TB yang besar, bahkan gangguan jangka pendek dapat memiliki konsekuensi yang menghancurkan bagi jutaan orang yang bergantung pada program untuk mengendalikan dan mengobati penyakit ini," katanya, sebagaimana diberitakan oleh Pikiranrakyat-bekasi.com dalam artikel yang berjudul Covid-19 Belum Mereda, lmuwan Ingatkan Pemerintah Antisipasi Lonjakan Kematian HIV, Malaria, dan TB.

Baca Juga: Masih Banyak Wilayah Zona Merah Covid-19, Dokter Reisa Ungkap 3 Langkah untuk Beralih ke Zona Hijau

Dia mengatakan dampak pandemi Covid-19 dapat membatalkan beberapa kemajuan signifikan terhadap penyakit yang dibuat selama dua dekade terakhir. "Menambah beban yang disebabkan oleh pandemi secara langsung," ucap Hallett.

Tetapi risikonya dapat dikurangi, lanjut Hallett, jika negara-negara berusaha untuk mempertahankan layanan kesehatan inti dan menerapkan langkah-langkah pencegahan terhadap infeksi.

Diterbitkan dalam jurnal Lancet Global Health, penelitian-yang menggunakan proyeksi pemodelan penyakit untuk memetakan kemungkinan skenario pandemi Covid-19-menemukan bahwa dampak terbesar pada HIV yaitu gangguan terhadap pasokan obat-obatan AIDS antiretroviral yang digunakan oleh banyak pasien untuk penyakitnya.

Baca Juga: Selain WFH, berikut Cara Lain Memutus Rantai Penularan Covid-19

Badan AIDS PBB dan Organisasi Kesehatan Dunia pekan lalu memperingatkan kekurangan stok tersebut, dengan lebih dari sepertiga negara di dunia sudah mengatakan bahwa mereka berisiko kehabisan ARV.

Dengan malaria, penelitian ini menemukan dampak terbesar adalah gangguan distribusi kelambu berinsektisida, yang melindungi jutaan orang agar tidak terinfeksi oleh nyamuk pembawa malaria. (Ikbal Tawakal/Pikiran Rakyat Bekasi)***

Editor: Billy Mulya Putra

Sumber: PR BEKASI

Tags

Terkini

Terpopuler