Khawatir Lonjakan Kasus Covid-1 9 Saat Liburan, Italia Berlakukan Lockdown di Seluruh Negara Bagian

20 Desember 2020, 09:02 WIB
Bendera Italia./ /

PR DEPOK - Karantina wilayah (lockdown) akan diberlakukan di seluruh bagian negara Italia pada sebagian besar masa liburan Natal dan Tahun Baru 2021.

Hal itu dikatakan oleh Perdana Menteri Giuseppe Conte pada Jumat, 18 Desember 2020 bersamaan dengan upaya pemerintah mencegah lonjakan baru kasus virus corona.

Pengumuman itu mengakhiri hari-hari penuh keraguan dan perselisihan di dalam koalisi yang terbagi antara mereka yang menginginkan penutupan total dan mereka yang mendesak tindakan yang lebih terbatas untuk membantu usaha-usaha yang kesulitan dan untuk memungkinkan beberapa reuni keluarga.

Baca Juga: Gunakan Filter HEPA, MTI: Penularan Covid-19 di Pesawat Sangat Sedikit

"Situasinya sulit di seluruh Eropa. Virus terus beredar di mana-mana," kata Conte kepada wartawan seperti dikutip Pikiranrakyat-depok.com dari Reuters.

"Para pakar kami sangat khawatir akan ada lonjakan kasus selama Natal, Karena itu kami harus bertindak, tetapi saya dapat meyakinkan Anda bahwa ini bukanlah keputusan yang mudah," ujar Conte menambahkan.

Di bawah aturan baru, toko-toko non-esensial akan ditutup pada 24 hingga 27 Desember, 31 Desember hingga 3 Januari, dan 5-6 Januari.

Baca Juga: Kasus Covid-19 Kian Melonjak, Tito Karnavian Canangkan Diperbaruinya Protokol Kesehatan Jadi 4M

Pada hari-hari tersebut, masyarakat Italia hanya diperbolehkan bepergian dengan alasan pekerjaan, kesehatan, atau darurat.

Namun, kunjungan terbatas akan diizinkan, misalnya untuk menengok orang tua lanjut usia yang tinggal sendirian.

Conte mengatakan polisi tidak akan dikirim ke rumah warga untuk memastikan penaatan peraturan, namun dirinya meminta orang Italia untuk menjalankan tanggung jawab.

Baca Juga: Khawatir Langgar Aturan Antidoping, Lifter Eko Yuli Irawan Harap Vaksin Covid-19 Aman Obat Terlarang

Toko-toko akan dapat buka antara 28-30 Desember dan pada 4 Januari, dan orang-orang akan bebas meninggalkan rumah mereka pada waktu tersebut.

Namun, selama masa liburan, semua bar dan restoran harus tetap tutup.

Conte menjanjikan kompensasi sebesar 645 juta euro atau sekitar 11,17 triliun rupiah untuk membantu sektor perhotelan yang telah dilanda krisis kesehatan selama 10 bulan.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Hari Minggu, 20 Desember 2020: Aquarius, Jangan Mencoba Menipu Diri Sendiri

Italia adalah negara Barat pertama yang terkena virus paling parah pada Februari dan hingga Jumat, 67.894 orang telah meninggal akibat penyakit tersebut, jumlah korban tertinggi yang tercatat di Eropa.

Setelah jeda musim panas, infeksi melonjak di bulan Oktober, memaksa pemberlakuan pembatasan baru oleh pemerintah.

Sejak saat itu, sebagian besar telah dilonggarkan, tetapi dengan ratusan orang yang masih meninggal setiap hari, pemerintah semakin khawatir bahwa liburan Natal yang semakin dekat dapat memicu penyebaran virus yang tidak terkendali.

Baca Juga: Teridentifikasi 91 Kader JI Siap Tempur, Polri: Mereka Sudah Menyiapkan Diri dengan Pelatihan Khusus

Di bawah keputusan yang disahkan pada awal Desember, pergerakan antarwilayah dari 21 Desember hingga 6 Januari sudah dilarang dan resor ski ditutup selama periode yang sama, dengan pembatasan bagi siapa pun yang memasuki Italia.***

Editor: Billy Mulya Putra

Sumber: Reuters

Tags

Terkini

Terpopuler