Bantah Tudingan WHO, China Klaim Sudah Berikan Semua Data Covid-19 dalam Proses Investigasi

1 April 2021, 14:07 WIB
Ilustrasi Covid-19. /Pexels/cottonbro.

PR DEPOK - Pemerintah China akhirnya buka suara terkait tudingan yang dilontarkan pihak World Health Organization (WHO) soal laporan penyelidikan asal-usul Covid-19 yang digelar di Wuhan.

Sebelumnya, WHO melalui keterangan resmi mengatakan China telah merahasiakan data terkait pandemi Covid-19.

Direktur Jendral WHO, Tedhros Adhanom Ghebreyesus menilai tindakan yang dilakukan China justru mempersulit jalannya investigasi.

Baca Juga: Mardani Ingin WNI Eks ISIS Dipulangkan karena Iba, Ferdinand: Kalau Kasihan Silakan Pergi dan Rawat Mereka!

Secara tegas, Pemerintah China melalui Deputi Studi Gabungan Penelitian Covid-19 China, Liang Wannian, mengatakan dengan tegas bahwa tudingan WHO itu tidak berdasar dan tak akurat.

Bantahan atas tudingan WHO itu dilontarkan Liang dalam kesempatan konfrensi pers kepada awak media pada Rabu, 31 Maret 2021 waktu China.

Dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari CGTN, Kamis 1 April 2021, Liang secara tegas membantah tudingan yang dilontarkan WHO yang menyebutkan terdapat data Covid-19 yang dirahasiakan negaranya.

Justru, kata Liang, negaranya telah memberikan akses secara luas kepada tim WHO dalam melaksanakan proses investigasi di Kota Wuhan.

Baca Juga: Video Baku Tembak di Mabes Polri tak Buat Publik Takut, Rocky: Justru Orang Anggap Skenario yang Dipaksakan

"Dalam penelitian kami, semua data base dan file dibagikan antara semua pakar China dan asing. Semua orang bisa melihat. Tapi memotret beberapa dokumen atau membawanya pergi bisa jadi ilegal di China."

"Terkadang data dapat berhubungan dengan privasi pasien dan memerlukan persetujuan mereka untuk dibagikan. Saya pikir ini adalah konsep yang diterima secara global," kata Liang menambahkan.

Dalam kesempatan yang sama, Liang mempertanyakan tudingan yang dilontarkan WHO kepada negaranya dari perspektif definisi.

"Saya ingin tahu apa mereka maksud dengan 'data mentah'. Jenis datanya banyak. Kami menggunakan data yang disortir dan menyortir catatan itu adalah kerja keras," ucapnya.

Baca Juga: Heran Video Terduga Teroris Beredar Masif, Nicho Silalahi: Tapi yang KM 50 tak Satu pun Beredar di Publik?

Selain itu, Liang juga menanggapi soal dugaan China dengan sengaja menunda penyampaian laporan investasi. Dia menegaskan hal itu tidak benar, dan justru Pemerintah China selalu melakukan verifikasi data.

"Setiap kalimat, setiap kesimpulan, dan setiap bagian data, wajib diverifikasi dua belah pihak sebelum dirilis," kata Liang secara tegas.***

Editor: Ramadhan Dwi Waluya

Sumber: CGTN

Tags

Terkini

Terpopuler