Rugi Main Saham, Pria di China Bunuh Diri dengan Terjun ke dalam Tangki Besi Cair Panas

2 April 2021, 20:28 WIB
Ilustrasi pengolahan besi cair. /zephylwer0/Pixabay

PR DEPOK – Seorang pria di China tewas setelah melompat ke dalam tangki besi cair panas.

Setelah dilakukan penyelidikan, diketahui bahwa pria tersebut mengalami depresi setelah menderita kerugian hingga 60.000 yuan atau sekira Rp132 juta saat beriventasi saham.

Pria tersebut bernama Wang Long, 32 tahun, seorang pekerja di perusahaan pengolah baja, Baotou Steel yang berlokasi di perbatasan China-Mongolia.

Baca Juga: Cek Penerima Bansos BST DKI Tahap 3 di corona.jakarta.go.id, Cair Mulai 3 April 2021

Sebelum berita kematiannya, Wang Long dilaporkan hilang oleh keluarga sejak 24 Maret 2021, padahal seharusnya dia menjalani shift malam di pabrik.

Perusahaan tempat Wang Long bekerja lansung bertindak dengan menyelidiki rekaman CCTV.

Kondisi yang mereka temukan setelah itu sangat mengerikan.

Baca Juga: Miliki Teman Terdoktrin Terorisme, Dedek Prayudi: Salah Ikut Pengajian, Doktrin Lebih Bahaya dari Senjata Api

Dalam rekaman tersebut, Long terlihat membuang peralatan pelindung kerjanya dan kemudian terjun ke dalam tangki pengolah besi panas yang meleleh.

Manajemen perusahaan menyatakan, bahwa suhu besi leleh bias mencapai 1.500 derajat Celcius.

Rekaman CCTV tersebut pun tiba-tiba menyebar di media sosial, hingga membuat sebagian besar warganet China mengungkapkan simpati dan kesedihan dengan kejadian tersebut.

Baca Juga: Minta Polri dan BNPT Perkuat Fungsi Intelijen, Ketua Komisi III DPR RI: Tangkap Pelaku Teror hingga Akarnya

Saat menyelidiki kasus tersebut, manajemen perusahaan menemukan bukti bahwa pada hari Wang Long bunuh diri, dia tengah mengalami kerugian besar akibat perdagangan sahamnya yang tidak produktif.

Wang Long telah bekerja di perusahaan tersebut selama lebih dari satu dekade dan rekan-rekannya pun memberi tahu bahwa dia memang aktif bermain saham.

"Kami menemukan indikasi dia berhutang untuk membeli saham, yang ternyata menghabiskan banyak biaya dan tidak mampu membayar utangnya," kata manajemen Baotou, seperti dikutip Pikiranrakyat-depok.com dari The Vocket.

Baca Juga: Sinopsis The Penthouse 2 Episode 13, Akankah Joo Dan Tae dan Cheon Seo Jin Benar-benar Hancur?

Pada hari Wang Long bunuh diri, indeks saham China memang tengah jatuh ke titik terendah pada kuartal pertama 2021.

Bursa saham China dilanda reaksi negatif terhadap potensi AS dan negara tirai bambu tersebut untuk terlibat kembali dalam perang dagang .

Apalagi, investor menilai stimulus ekonomi yang diberikan sejak China berhasil menanggulangi pandemi Covid-19, belum mampu mendongkrak perdagangan di tingkat domestik.

Baca Juga: Soal Isu Penyebab Perceraiannya dengan Niko Al Hakim, Rachel Vennya: Aku Tidak Pernah Selingkuh

Sebagai catatan, Bloomberg melaporkan investor ritel China berbondong-bondong ke pasar bekas untuk menjual berbagai aset mereka.

Muali dari jam tangan, cincin emas, hingga Nintendo Switch, tujuannya adalah untuk menutupi kerugian akibat penurunan saham pada 24 Maret 2021.***

Editor: Ahlaqul Karima Yawan

Sumber: The Vocket

Tags

Terkini

Terpopuler