Menakjubkan! Arab Saudi Akan Bangun Kota Masa Depan Canggih Secara Linier Sepanjang 170 km

20 April 2021, 15:55 WIB
Ilustrasi rencana The Line, perkotaan linear sepanjang 170 km di Arab Saudi.* /Pixabay/Tumisu

PR DEPOK – Pada Januari 2021, Putra Mahkota Arab Saudi Pangeran Mohammed Bin Salman meluncurkan konsep pembangunan perkotaan futuristik yang disebut The Line.

The Line pada dasarnya adalah kawasan yang terdiri dari kota linear sepanjang 170 km tanpa jalan mobil dan dibangun di sekitar alam.

Dalam presentasinya tentang The Line, Pangeran Mohammed Bin Salman menggambarkan The Line sebagai kota pintar masa depan yang digagas untuk menanggapi langsung tantangan yang berkembang di perkotaan saat ini, seperti kemacetan, polusi, infrastruktur using, dan lain sebagainya.

Baca Juga: Jozeph Paul Zhang Tuding NU Bantai 3 Juta Rakyat, Haikal Hassan: Berani Benar Nih Orang!

The Line akan dibangun di barat laut Arab Saudi dengan memanjang melewati pegunungan, lembah, dan berakhir di pantai Laut Merah.

Selain itu, The Line akan didukung oleh Artificial Intelligence (AI) dengan sistem canggih yang dapat terus mempelajari cara-cara prediktif untuk membuat hidup lebih mudah bagi penduduk dan bisnis lokal.

The Line juga akan didukung oleh energi bersih 100 persen dan akan menampilkan sistem transportasi bawah tanah dengan kecepatan hiper, bukan jalan dan mobil.

Baca Juga: Sebut Penguasa Takut Perang dengan Intoleran karena Investasi Politik, Teddy: Takut Tak Dipilih Saat Pilpres

“Mengapa kita harus mengorbankan alam demi pembangunan? Mengapa tujuh juta orang meninggal setiap tahun karena polusi? Mengapa kita harus kehilangan satu juta orang setiap tahun karena kecelakaan lalu lintas? Dan mengapa kita harus menerima tahun-tahun yang terbuang percuma dari hidup kita untuk bepergian? ” ujar Pangeran Mohammed Bin Salman selama presentasi The Line, seperti dikutip Pikiranrakyat-depok.com dari Oddity Central.

“Oleh karena itu, kita perlu mengubah konsep kota konvensional menjadi kota yang futuristik. Hari ini, sebagai Ketua Dewan Direksi NEOM, saya persembahkan kepada Anda The Line. Kota dengan sejuta penduduk dengan panjang 170 km yang melestarikan 95 persen alam di NEOM, dengan nol mobil, tanpa jalan, dan nol emisi karbon,” sambungnya.

Mobilitas memang menjadi fasilitas yang paling menonjol dari gagasan perkotaan futuristik The Line. Fasilitas mobilitas tersebut tidak lepas dari turut sistem tata kota itu sendiri.

Baca Juga: Anies Baswedan Dinilai Tampil Keren di Forum Pemimpin Dunia, Musni Umar: Bangsa Indonesia Patut Bangga

Fasilitas layanan harian di The Line, dirancang dalam jarak hanya 5 menit berjalan kaki, dan perjalanan terpanjang dalam kota sepanjang 170 km tersebut, diperkirakan memakan waktu tidak lebih dari 20 menit.

Meski memiliki gagasan baik dan fasilitas yang canggih, namun The Line juga tidak lepas dari sejumlah kekurangan yang harus diatasi.

Misalnya, dengan sifat komunitas manusia yang cenderung untuk tumbuh dan berkembang ke luar, menjaga kawasan The Line tetap linier akan membutuhkan banyak regulasi, yang akan sangat sulit untuk diterapkan.

Baca Juga: Pendaftaran Sekolah Kedinasan Masih Dibuka Hingga 30 April, Simak! Ini Link Lengkapnya

Lalu ada masalah transportasi, yakni dengan teknologi saat ini yang tidak mampu memenuhi permintaan The Line.

Untuk mencapai salah satu ujung kota sepanjang 170 km dari ujung yang lain dalam 20 menit akan membutuhkan kecepatan 512 km per jam, yang jauh melampaui kecepatan tertinggi sistem kereta berkecepatan tinggi saat ini.

Tidak dapat disangkal bahwa The Line merupakan salah satu proyek infrastruktur paling menarik dan menakjubkan yang tidak sekadar menjadi khayalan belaka, namun turut direalisasikan.

Tetapi terlepas dari presentasi yang mencolok tersebut, menjadikan The Line kenyataan akan menjadi tantangan besar.

Meski begitu, pihak Arab Saudi rencananya akan memulai konstruksi The Line pada kuartal pertama tahun 2021 ini.***

Editor: Muhamad Gilang Priyatna

Sumber: Oddity Central

Tags

Terkini

Terpopuler