Makin Memanas, Israel Bantah Serang Warga Sipil Palestina hingga Sebut Hamas Kelompok Teroris

14 Mei 2021, 20:00 WIB
Ilustrasi tentara Israel. /Reuters


 
PR DEPOK – Beberapa hari terakhir, hubungan antara Israel dan Palestina semakin memanas pascabentrokan yang terjadi di Masjid Al Aqsa.

Menanggapi kerusuhan yang terjadi di Masjid Al Aqsa, kelompok Hamas membalas dengan melepaskan roket roket ke Yerusalem dan Tel Aviv yang menewaskan 7 orang warga sipil.

Selanjutnya, pada Kamis 13 Mei 2021 dini hari, lewat udara, Israel menyerang sebuah bangunan tempat tinggal berlantai enam di Kota Gaza milik Hamas, kelompok Islam yang mengendalikan daerah Palestina hingga menyebabkan 83 orang tewas.

Baca Juga: Chelsea Takluk dari Arsenal 0-1, Thomas Tuchel: Kesalahan Kami, Tanggung Jawab Kami

Kelompok Hamas lalu meluncurkan serangan roket ke Israel selatan, saat Israel sedang mempersiapkan pasukan di sepanjang perbatasan Gaza.

"Kepala staf sedang memeriksa persiapan tersebut dan memberikan arahan, markas divisi dan tiga brigade manuver kami di Gaza mempersiapkan diri untuk situasi itu dan untuk berbagai kemungkinan," kata Letnan Kolonel Jonathan Conricus sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Reuters.

Tidak hanya itu, ia membantah tudingan Israel menyerang warga sipil.

Baca Juga: Viral Video Nia Ramadhani Ajari Anak Berdoa, Tuai Tanggapan Miring karena Alasan Ini

“Kami sangat memperhatikan korban sipil di Gaza dan kami ingin meminimalkannya. Itu prioritasnya," ujarnya.

Bagi Israel, penargetan Tel Aviv dan Yerusalem menjadi tantangan baru dalam konfrontasi dengan Hamas yang dianggap sebagai kelompok teroris oleh Israel dan AS.

Sementara itu, perdana menteri mengatakan kepada Presiden AS bahwa Israel akan terus bertindak untuk menyerang kemampuan militer Hamas dan kelompok teroris lainnya yang aktif di Jalur Gaza.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Cinta Libra, Scorpio dan Sagitarius Besok, 15 Mei 2021: sosok yang Disuka Mulai Memberi Respon

Pada Rabu 12 Mei 2021, pasukan Israel membunuh seorang komandan senior Hamas dan mengebom beberapa gedung, termasuk gedung-gedung tinggi dan sebuah bank, yang menurut Israel terkait dengan kegiatan fraksi tersebut.

Akibat serangan ini, Hamas mengisyaratkan akan terus menantang.

"Konfrontasi dengan musuh tidak ada batasnya,” ujar pemimpin Hamas Ismail Haniyeh.

Baca Juga: Hoaks atau Fakta: Beredar Video Presiden Jokowi Pulang Kampung, Simak Faktanya

Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken menelepon Presiden Palestina Mahmoud Abbas dan mengatakan Washington mengerahkan upaya dengan semua pihak terkait untuk mencapai ketenangan.

Abbas adalah saingan Hamas yang otoritasnya terbatas pada Tepi Barat yang diduduki Israel.

Suasana ini mengingatkan serangan serupa selama perang Israel-Gaza pada 2014 dan 2008-2009.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Cinta Cancer, Leo dan Virgo Besok, 15 Mei 2021: Hubunganmu jadi Lebih Stabil dan Menenangkan

Di tengah kekhawatiran kekerasan bisa semakin tidak terkendali, Amerika Serikat berencana mengirim utusannya, Hady Amr, untuk berbicara dengan Israel dan Palestina.

"Harapan saya adalah ini akan segera diakhiri, tetapi Israel memiliki hak untuk mempertahankan diri," kata Presiden AS Joe Biden.

Meski demikian, Biden tidak menjelaskan alasan di balik sikapnya yang optimistis.***

Editor: Ahlaqul Karima Yawan

Sumber: REUTERS

Tags

Terkini

Terpopuler