PR DEPOK - Politisi Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Mohamad Guntur Romli menanggapi ketegangan yang kembali terjadi antara Israel dan Palestina.
Ia membagikan foto anak yang menjadi korban meninggal dunia atas serangan udara tentara Israel di Gaza hingga serangan roket di Sderot Israel.
Kiri: Hamzah Nassar (11 tahun) korban serangan udara tentara Israel di Gaza
Kanan: Ido Avigal (5 tahun) korban serangan roket Hamas di Sderot Israel pic.twitter.com/YGuEhRYDnR— Mohamad Guntur Romli (@GunRomli) May 14, 2021
"Kiri: Hamzah Nassar (11 tahun) korban serangan udara tentara Israel di Gaza. Kanan: Ido Avigal (5 tahun) korban serangan roket Hamas di Sderot Israel," ujar Guntur Romli.
Cuitan itu kemudian ditanggapi warganet yang menyebutkan korban Palestina tak disebutkan dalam kabar berita di Amerika.
Warganet menyoroti anak Israel yang tewas diberitakan dalam surat kabar Amerika, sedangkan tewasnya anak Palestina tidak dianggap.
Maka dari itu tak adanya pemberitaan anak Palestina ini di surat kabar Amerika, membuat penilaian warga negara-negara barat disebut jomplang.
Baca Juga: Paling Ditakuti Tentara Israel, Inilah Rudal Hamas dan PIJ yang Bisa Jangkau Berbagai Wilayah Israel
Guntur Romli kembali menanggapi dengan menyebut kondisi serupa bisa terjadi sebaliknya yakni saat ada anak-anak Israel yang menjadi korban roket Hamas tidak diberitakan dalam media-media Arab.
Sebaliknya juga. Klau anak2 Israel jadi korban roket Hamas tidak ada di media2 Arab https://t.co/zgBHV8aWsx— Mohamad Guntur Romli (@GunRomli) May 14, 2021
"Sebaliknya juga. Klau anak2 Israel jadi korban roket Hamas tidak ada di media2 Arab," kata Guntur Romli, seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com.
Diketahui bahwa Israel dan Palestina kembali bersitegang oleh konflik sudah berlangsung lama.
Baca Juga: Fiersa Besari Tiba-tiba Ungkap Perasaannya Soal Orang Tua: Tidak Pernah Siap Kehilangan Orang Tua
Ratusan polisi Israel dihadapkan dengan ribuan warga Palestina dan ketegangan meningkat di Yerusalem dan Tepi Barat yang diduduki selama bulan suci Ramadhan.
Setiap malam terjadi bentrokan di Sheikh Jarrah di Yerusalem Timur. Kawasan itu tempat di mana banyak keluarga Palestina menghadapi penggusuran dalam kasus hukum yang sudah berjalan lama.***