PR DEPOK - Aktivis dakwah, Hilmi Firdausi, mengomentari beredarnya pemahaman yang menyebutkan bahwa Israel saat ini tengah perang melawan teroris.
Menurut pernyataannya, narasi sesat ini terus digaungkan oleh akun-akun buzzer.
Hilmi Firdausi menuturkan, orang-orang yang sengaja menyebarkan narasi sesat tersebut akan melakukan hal yang sama jika hidup di zaman dahulu, dengan mengatakan bahwa pemerintah Hindia Belanda sedang memerangi teroris bambu runcing.
Baca Juga: Tak Menyangka Usahanya dengan Sang Suami Sukses, Nagita Slavina: Aku Tuh Manusia Tanpa Ambisi
"Narasi sesat trs digaungkan oleh buzzer bhw Israel itu sdg perang lwn Teroris...hadeehh. Org sprti ini klo hdp zaman dulu psti buat status “Pemerintah Hindia Belanda sdg memerangi teroris bambu runcing, ulama & santri radikal," ujarnya, seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari keterangan tertulis Hilmi Firdausi.
Tak cukup sampai di situ, aktivis dakwah tersebut mengatakan bahwa sejarah memang tidak akan pernah salah dan akan terus berulang.
"Sejarah mmg tdk pernah salah & akan selalu berulang," tutur Hilmi Firdausi menambahkan.
Baca Juga: WhatsApp Berlakukan Kebijakan Baru Hari Ini, 15 Mei 2021, Simak Risiko dan Tujuan Pembaruannya
Untuk diketahui, saat ini konflik antara Israel dan Palestina kembali memanas usai kedua negara tersebut saling membalas serangan.
Kabar terbaru menyebutkan, Israel kini telah menambah pasukan dengan membangun pasukan di perbatasan Gaza.
Hal ini disampaikan langsung oleh Kepala Juru Militer Israel, Brigadir Jenderal Hidai Zilberman.
Ia menuturkan, langkah penambahan pasukan tersebut tidak berarti akan ada serangan darat besar-besaran.
Pasalnya, serangan darat besar-besaran berisiko menjatuhkan banyak korban dari warga sipil.
Sementara itu, kabar penambahan pasukan oleh Israel ini pun ditanggapi oleh Juru Bicara sayap bersenjata Hamas, Abu Ubaida.
Dalam pernyataannya, ia seolah menantang Israel dengan mengajak warga Palestina untuk bangkit.
“Seranglah sesuka hatimu, dari laut, darat dan udara. Kami sudah siap mati dengan jalan apa pun yang akan membuatmu mengutuk dirimu sendiri,” ujar Abu Ubaida.
Hingga saat ini, sudah ada sekitar 1.750 roket Hamas yang ditembakkan ke Israel, dan 300 di antaranya gagal dan jatuh di Jalur Gaza.
Di sisi lain, Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, menyebutkan bahwa serangan antara Israel dan Hamas akan berlangsung lebih lama.
Menurutnya, Hamas adalah kelompok militan paling kuat di Gaza, sehingga kelompok tersebut harus mendapatkan pukulan yang kuat sebelum akhirnya gencatan senjata.***