Pejabat Hamas Moussa Abu Marzouk Prediksi Gencatan Senjata Akan Terjadi dalam Waktu Dekat

20 Mei 2021, 13:21 WIB
Politisi Hamas senior, Moussa Abu Marzouk meyakini bahwa upaya agar dilakukannya gencatan senjata antara Israel dan Palestina akan berhasil. /REUTERS


PR DEPOK - Pejabat Pasukan Hamas memprediksi gencatan senjata segera tetapi, pertarungan Israel dan Gaza masih terus berlanjut.

Pejabat senior Pasukan Hamas meramalkan adanya gencatan senjata dalam beberapa hari ke depan.

Presiden AS Joe Biden mendesak Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu untuk segera mengupayakan de-ekalasi sebagai jalan menuju gencatan senjata.

Baca Juga: Jadwal Pendaftaran CPNS 2021 Dibuka Mei 2021, Berikut Persyaratan Lengkap dan Formasi yang Dibuka

"Saya pikir upaya yang sedang berlangsung terkait gencatan senjata akan berhasil," kata pejabat politik Pasukan Hamas, Moussa Abu Marzouk, dikutip PikiranRakyat-Depok.com dari Reuters, Kamis 20 Mei 2021

"Saya berharap gencatan senjata dicapai dalam satu atau dua hari, dan gencatan senjata akan berdasarkan dengan kesepakatan bersama," tambahnya.

Militer Israel kembali menggempur wilayah Palestina dengan serangan udara, sementara itu, Pasukan Hamas hanya melancarkan serangan roket lintas perbatasan.

Akibat serangan yang dilakukan militer Israel, pejabat kesehatan mengatakan ada 228 orang telah tewas dalam 10 hari pengeboman melalui udara dan telah menghancurkan sebagian jalan, bangunan, dan infrastruktur lainnya.

hal ini telah memperburuk situasi kemanusiaan yang terjadi akibat penggempuran Israel.

Baca Juga: Megawati Sebut Tak Kuat Dengar Kader PDIP Terjerat Kasus Korupsi, Dipo Alam: Nah loh, Insaf? Semoga

Militer Israel mengatakan pesawat tempur miliknya pada Kamis pagi menghantam apa yang telah diperintahkan yaitu, unit penyimpanan senjata yang terletak dirumah seorang pejabat Pasukan Hamas di Gaza dan infrastruktur militer yang terletakdi tempat tinggal komandan Hamas lainnya termasuk di daerah Khan Younis.

Pada otoritas Israel menyebutkan ada 12 korban tewas di Israel, dimana serangan roket telah berulang kali menyebabkan
kepanikan dan membuat orang bergegas ke tempat penampungan.

"Presiden menyampaikan kepada Perdana Menteri bahwa ia mengharapkan penurunan yang signifikan hari ini, demi jalan menuju gencatan senjata," kata juru bicara Gedung Putih Karine Jean-Pierre.

Pasukan Hamas mulai menembakan sejumlah roket pada 10 Mei sebagai pembalasan atas apa yang disebut pelanggaran hak Israel terhadap Masyarakat Palestina di Yerusalem semala bulan suci Ramadhan.

Baca Juga: Mengaku sebagai Wanita Perkasa, Jika Berselingkuh, Lucinta Luna Inginkan 10 Pria Sekaligus

Peperangan ini merupakan hal yang paling serius antara Pasukan Hamas dan Israel selama bertahun-tahun pertempuran yang lebih parah dari konflik Gaza sebelumnya.

Hampir 450 bangunan di Gaza yang berpenduduk padat telah hancur dan rusak parah, termasuk enam rumah sakit dan sembilan pusat kesehatan utama, dan lebih dari 52.000 warga palestina telah mengungsi.

Pada tepi Barat, pasuka Israel telah menembak mati seorang wanita Palestina yang menurut militer telah menembakkan senapan ke pasukan dan warga sipil.

Setidaknya ada 21 warga Palestina telah tewas dalam bentrokan yang terjadi dengan pasukan Israel atau insiden lainnya di Tepi Barat sejak 10 Mei.***

Editor: Adithya Nurcahyo

Sumber: REUTERS

Tags

Terkini

Terpopuler